Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

JH-7 Jet Tempur/Pembom yang Didesain Flexibel Mengikuti Perkembangan IPTEK (1)

12 Maret 2024   13:25 Diperbarui: 12 Maret 2024   21:30 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: chinesemilitaryreview.blogspot.com

Kisah dan semangat pembuatan pesawat ini, sangat baik untuk dicontoh oleh generasi muda kita dalam upaya menggapai untuk menguasai iptek canggih kelas dunia untuk mengejar ketinggalan dengan dunia Barat dan AS, meski pada saat negaranya dalam kondisi dan situasi kekurangan.

Xi'an JH-7 atau oleh NATO yang diberi nama Flounder), juga dikenal sebagai FBC-1 (Fighter/Bomber China-1) Flying Leopard, adalah pesawat pembom tempur dua kursi, bermesin ganda tandem Tiongkok yang sekarang masih bertugas pada AU dan AL(Penerbal) Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLANAF) dan (PLAAF).

Pabrikan pesawat ini adalah Xi'an Aircraft Industrial Corporation (XAC) dan Institut Desain Pesawat ke-603 (yang kemudian dinamai Institut Pesawat Pertama AVIC-I).

JH-7 pertama disrahkan ke Penerbal PLA (PLANAF) pada pertengahan tahun 1990an untuk evaluasi, dan JH-7A yang lebih baik mulai beroperasi pada tahun 2004.

Sumber: chinesemilitaryreview.blogspot.com
Sumber: chinesemilitaryreview.blogspot.com

AU-PLA (PLANAF) membutuhkan pesawat serupa dan program tersebut bertujuan untuk mengembangkan varian untuk setiap rangkaian kebutuhan. Varian PLAAF dirancang sebagai pesawat pembom/serang jarak jauh segala cuaca, dengan dua kursi, kokpit tandem, penanggulangan elektronik (ECM/ electronic countermeasures), dan kemampuan mengikuti medan (mirip dengan General Dynamics F-111). Versi angkatan laut berbeda karena dirancang sebagai pesawat pengintai/serang khusus. Varian PLAAF dihentikan pada awal 1980an, dan varian PLANAF menjadi JH-7.

Enam prototipe dibuat pada bulan Desember 1988, dan Penerbal PLA/PLANAF menerima 12 hingga 18 pesawat pada awal 1990an untuk evaluasi. Pesawat pertama menggunakan mesin Rolls-Royce Spey Mk.202 yang diimpor, kemudian digantikan dengan salinan berlisensi, WS-9. Mereka dilengkapi dengan radar multifungsi Tipe 243H, yang dapat mendeteksi kapal pada jarak maksimum 175 kilometer (109 mil), dan target udara berukuran MiG-21 pada jarak 75 kilometer (47 mil).

JH-7 dirancang sebagai pembom tempur anti-kapal. Seperti halnya JH-7A, kemampuan tempur udaranya tidak signifikan mengingat banyaknya jumlah pesawat spesialis untuk peran tersebut.

Lahirnya JH-7A

Ketika PLA mengkaji peran angkatan udara di masa depan, mereka mengidentifikasi kebutuhan akan kemampuan udara-ke-permukaan yang presisi. JH-7 yang ditingkatkan menjadi JH-7A, dirancang untuk memenuhi persyaratan ini. Perancang umum dan wakil umum JH-7A masing-masing adalah Tang Changhong dan Wu Jieqin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun