Tim mentor pendamping "Xueba 01" percaya bahwa nilai eksperimen ini jauh melampaui jawaban tunggal "apakah akan lulus atau tidak."
Skenario uji coba yang sesungguhnya
Memang ini merupakan ide awal program PhD robot humanoid berasal dari uji coba oleh tim desain yang mengeksplorasi Interaksi Manusia-Robot (HRI/ Human-Robot Interaction) dengan uji skenario nyata.
Ketika robot tersebut pertama kali dibawa ke aula latihan STA, staf memutar musik untuk menguji algoritma geraknya. Mereka terkejut melihat robot itu menari dengan penuh semangat, selaras dengan irama. "Dia langsung bergerak, mengikuti irama dengan sempurna," kenang Yang Qingqing, penasihatnya di akademi.
Karena "Top Scholar 01" telah ditugaskan ke program doktoral dalam desain seni pertunjukan digital, bidang yang berupaya menggabungkan seni panggung dengan kecerdasan buatan dan robotika, robot ini akan mengambil mata kuliah desain panggung, penyutradaraan, dan dasar-dasar akting, dan bahkan dijadwalkan untuk menghadiri kelas opera tradisional.
"Kita ingin dia (robot Top Scholar 01) Â memiliki kepekaan artistik yang komprehensif. Dia akan mempelajari teknik akting, ekspresi tubuh, dan bahkan seluk-beluk penyajian emosi," jelasnya. "Matanya, misalnya, adalah kamera yang dapat mengikuti gerakan, berkedip secara alami, dan menunjukkan konsentrasi dengan mengerutkan kening. Fitur-fitur ini memungkinkannya berlatih pertunjukan dengan cara yang terasa sangat manusiawi."
Rutinitas sehari-hari robot ini akan menyerupai rutinitas teman-temannya. Dia akan menghadiri kelas, berpartisipasi dalam latihan, dan mengikuti lokakarya mahasiswa. Di balik layar, tim teknis yang berdedikasi memastikan baterainya terisi penuh, datanya diperbarui, dan sensornya dikalibrasi. "Ia terdaftar sebagai mahasiswa, tetapi didukung seperti laboratorium," ujar Yang.
Saat dia tidak berada di kelas, dia akan berada di laboratorium khusus yang menerima set data. Namun, ketika ia perlu menghadiri seminar, ia akan berjalan sendiri ke ruang kelas berdasarkan jalur yang telah ditentukan sebelumnya, atau dikendalikan dari jarak jauh saat kerumunan datang. Satu kali pengisian daya dapat bertahan sekitar lima jam untuk belajar dan bekerja.
Di bawah bimbingan otak AI-nya, dia dapat berlatih, berinovasi, dan bahkan memperkenalkan variasi halus dalam setiap pertunjukan. Gerakannya yang luwes dan digerakkan oleh algoritma memungkinkannya meniru lengan air elegan (elegant water sleeves) Opera Peking, suatu prestasi yang hanya dapat dicapai oleh para penampil manusia dengan latihan tekun bertahun-tahun.
"Perangkat lunak ini mengintegrasikan model bahasa besar dengan pengenalan gambar dan ucapan, sehingga memungkinkannya merespons percakapan secara alami. Dia bahkan bisa melontarkan lelucon, meskipun kita membatasi kosakatanya agar interaksi tetap sopan," ujar Li Qingdu, kepala tim desain "Top Scholar 01" dari Universitas Sains dan Teknologi Shanghai, kepada media.
Namun, siswa manusia tetap skeptis: Karena AI dan robot diharapkan menggantikan pekerjaan yang kotor, melelahkan, dan kasar, apakah eksperimen kerja kreatif, artistik, dan pertunjukan ini diperlukan untuk robot humanoid?