Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Indonesia Pertimbangkan Membeli dan Ubah Kapal Induk Pensiun Italia Jadi Kapal Induk Helikopter UAV

31 Juli 2025   19:31 Diperbarui: 31 Juli 2025   19:31 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Misi ISR (Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance) atau Intelijen, Pengawasan, dan Pengintaian, merupakan komponen penting dalam operasi militer dan keamanan. Misi ini melibatkan pengumpulan, pemrosesan, analisis, dan penyebaran informasi yang terkoordinasi untuk memberikan kesadaran situasional dan mendukung pengambilan keputusan. Misi-misi ini krusial untuk memahami lingkungan operasional, mengidentifikasi potensi ancaman, dan memungkinkan respons yang efektif.

Konsekuensi strategis dari platform di Laut China Selatan 

Pertimbangan Indonesia adalah kekuatan regional seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Tiongkok yang terus berkembang dan memproyeksikan kekuatan udara angkatan laut melalui kapal induk seperti Liaoning, Shandong, Fujian, maka pengenalan kapal induk helikopter UAV bagi Indonesia akan menandai langkah penting dalam menegaskan kedaulatan dan melakukan patroli maritim berkelanjutan di perairan ZEE yang kadang kala menjadi masalah.

Berbeda dengan kapal induk konvensional, platform helikopter-drone menawarkan Indonesia kemampuan untuk beroperasi secara terus-menerus di zona konflik zona abu-abu tanpa memicu eskalasi, sambil tetap mempertahankan jangkauan ISR dan kendali laut di perairan dangkal dan lingkungan pesisir.

Jika proyek ini dilanjutkan, hal ini juga akan mencerminkan pola diversifikasi pertahanan yang lebih luas oleh Indonesia, yang telah berinvestasi sebesar 1,18 miliar (USD1,28 miliar atau RM5,44 miliar) untuk memperoleh dua kapal perang serbaguna kelas Thaon di Revel (kelas PPA) dari Italia---yang sekarang berganti nama menjadi KRI BRAWIJAYA-320 dan KRI PRABU SILIWANGI-321.

Kapal tempur permukaan buatan Italia ini, yang dikirim pada tahun 2024, kini menjadi kapal perang terbesar di gudang persenjataan Indonesia dan menjadi indikator jelas mengenai meningkatnya kepercayaan Indonesia terhadap platform angkatan laut Italia dan kerja sama industri pertahanan yang lebih luas dengan mitra-mitra Eropa.

Konversi potensial Garibaldi, jika dilaksanakan dalam dua hingga tiga tahun ke depan, akan menandai pertama kalinya negara Asia Tenggara mengoperasikan kapal induk yang mampu menerbangkan pesawat tanpa awak, menempatkan Indonesia sebagai pelopor dalam peperangan laut masa depan di kawasan tersebut.

Hal ini juga sesuai dengan tren Indo-Pasifik yang sedang berkembang, di mana angkatan laut kelas menengah seperti Korea Selatan, Turki, dan mungkin Filipina mengeksplorasi kapal induk ringan atau kapal serbu amfibi yang berfokus pada pesawat tanpa awak untuk mengimbangi pertumbuhan eksponensial AL Tiongkok.

Dari perspektif strategis, teknologi, dan geopolitik, adopsi kapal induk helikopter-drone oleh Indonesia tak lain merupakan lompatan doktrinal maritim---sebuah pernyataan berani bahwa Indonesia siap memainkan peran yang lebih tegas dalam keamanan regional, penjangkauan kemanusiaan, dan operasi maritim gabungan dengan sekutu tepercaya.

Apakah Giuseppe Garibaldi pada akhirnya akan berlayar di bawah bendera merah-putih masih harus dilihat, tetapi jika rencana itu terwujud, itu bukan hanya akan menjadi kelahiran kembali kapal perang Italia yang terhormat---tetapi juga akan menandai kebangkitan kekuatan maritim Asia Tenggara yang baru.

Perlu diketahui Indonesia telah tandatangani perjanjian dengan Turki untuk produksi rudal jelajah Cakir untuk program serangan cepat angkatan laut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun