Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Suka Duka Lahirnya Rudal Balistik Dongfeng/DF Series (1)

13 April 2024   12:02 Diperbarui: 14 April 2024   20:29 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: CCTV 7 China
Sumber: CCTV 7 China

Zhao Longhai -- Teknisi di Kantor Umum Departemen Teknis Pangkalan Dongfeng pada waktu itu berguman:  Jika tidak berjalan lagi, sudah tidak akan ada yang tersisa.

Liu Qinggui komandan Skuadromenceritakan: Kenapa saat kami menunggu laporan dari tim yang mengawasi target pendaratan di lokasi pendaratan untuk melapor, tapi  tidak ada? Puingnya tidak ditemukan di area pendaratan, sehingga membuat Pj Komandan Li Fuze sangat cemas.

Dalam keadaan normal, begitu hulu ledak memasuki langit di atas zona pendaratan, personel pemantau di zona pendaratan dapat langsung mendeteksi target dengan mata telanjang.

Mereka dapat menghitung titik tumbukan dalam beberapa menit setelah hulu ledak mendarat. Saat itu, 40 menit penuh telah berlalu sejak rudal dinyalakan. Tidak ada target yang ditemukan di area pendaratan. Kemana perginya hulu ledak tersebut?

Perdana Menteri Zhou Enlai, yang berada jauh di Beijing, juga menelepon tiga kali untuk menanyakan hasilnya.


Liu Qinggui menceritakan bahwa saat itu, dia mengharapkan tidak terjadi apa-apa. Saking pentingnya hal tersebut, markas komando mengadakan pertemuan semalaman untuk melakukan analisa.

Pan Peitai menceritakan: Suasana cukup mencekam saat itu, karena apakah misil tersebut tidak berfungsi dan salah-salah meluncur ke luar negeri bisa menjadi fokus perhatian semua orang. Meski merupakan misil jarak pendek, namun sangat mungkin misil tersebut melampaui jangkauannya.

Untuk menjamin keselamatan penerbangan rudal, rudal tersebut dilengkapi dengan pengontrol jarak jauh otomatis, andaikata rudal tertunda untuk mematikan diri, pengontrol akan mengirimkan sinyal yang menyebabkan rudal tersebut menghancurkan dirinya sendiri. Jika pengontrol gagal, sistem keamanan darat perlu mengeluarkan perintah untuk meledakkan rudal. Saat itu, sistem keamanan darat tidak menemukan kelainan.

Sumber: CCTV 7 China
Sumber: CCTV 7 China

Du Zhiming -- Teknisi Kantor Umum Teknis Pangkalan Dongfeng pada saat itu menceritakan: Kemudian Qian Xuesen* yang ada disitu mengambil mengeser-geser mistar ukur/hitung dan menggambarkan parabola, akhirnya dia menariknya dengan kasar dengan walky talky garis busur di udara dengan tangannya, akhirnya jaraknya disimpulkan kurang--lebih 618 kilometer, atau lebih dari 610 kilometer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun