Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mencoba Membahas Strategi Geopolitik Putin dalam Perang Rusia-Ukraina

28 Desember 2022   21:50 Diperbarui: 29 Desember 2022   09:24 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiongkok siap bekerja sama dengan Rusia untuk mendorong tata kelola global menjadi lebih adil dan merata, sambil memajukan pengembangan hubungan bilateral, katanya. (China Daily 22/12/2022)

Selain itu banyak hal secara bertahap mengubah aturan permainan politik dan ekonomi dunia.

Selanjutnya, jika Rusia dan Tiongkok mencapai kesepakatan tentang pengembangan Timur Jauh, itu akan menjadi titik balik utama bagi Rusia. Karena itu berarti akan memberikan seberapa besar kepentingan yang dapat dimasukkan ke dalam kantong Rusia melalui pengembangan Timur Jauh.

Memanfaatkan Korea Utara

Ada berita lain yang baru saja menjadi heboh. Menteri Luar Negeri AS Blinken mengatakan bahwa perusahaan militer swasta Rusia Wagner Group membeli senjata dari Korea Utara. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menggambarkannya sebagai "seorang idiot bermimpi ".

Meskipun penggambaran Zakharolova tidak digunakan dengan sangat akurat, maknanya mungkin mengungkapkan bahwa dia sebenarnya mencoba mengatakan "Arabian Night". Mengenai pasokan senjata Korea Utara ke Rusia, AS tampaknya percaya diri.

Dikabarkan bahwa Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara menjawab pertanyaan wartawan pada 22 Desember lalu tentang pernyataan yang sangat meyakinkan media Jepang bahwa Korea Utara baru-baru ini memberikan pasokan ke Rusia melalui kereta api.

Juru bicara tersebut membantah dan mengatakan bahwa Berita konspirasi ini adalah pemalsuan opini publik yang paling absurd tanpa evaluasi atau penjelasan apa pun. Posisi dan prinsip Korea Utara pada "perdagangan senjata" yang tidak beralasan antara Korea Utara dan Rusia tetap tidak berubah.

Tapi menurut pengamat luar sulit untuk memastikan apakah Korea Utara benar-benar menjual senjata kepada Rusia, karena baik Rusia maupun Korea Utara telah membantahnya.

Namun, Iran sebelumnya juga membantah menjual drone ke Rusia, tetapi kemudian mengakuinya secara terselubung. Dikatakan bahwa itu dibeli oleh Rusia sebelum terjadi perang Rusia-Ukraina, tetapi bahkan jika Korea Utara menjual kepada Rusia peralatan militer, itu tidak mengherankan sama sekali. Alasannya sederhana. Rusia membutuhkan senjata, Korea Utara dapat memproduksi senjata, dan Dewan Keamanan PBB selama ini telah mejatuhkan sanksi berat kepada Korea Utara.  Kini Korea Utara sangat membutuhkan mengekspor barang untuk mendapatkan valuta asing.

Kebetula saat ini Rusia ingin membeli senjata dari Korea Utara, dan Rusia langsung menjual barang ke Korea Utara, ini setara dengan Rusia dan Korea Utara yang melanggar sanksi Dewan Keamanan PBB, yang bisa dikatakan sangat menguntungkan satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun