Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Tiga Kemungkinan Besar Jatuhnya B737-800 China Eastern Airline yang Menewaskan 132 Orang

23 Maret 2022   15:24 Diperbarui: 26 Maret 2022   01:22 3536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 21 Maret 2022, sebuah pesawat penumpang Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines penerbangan No. MU5735 kehilangan kontak di atas Wuzhou selama penerbangan Kunming-Guangzhou. Telah dikonfirmasi bahwa pesawat itu jatuh, dengan total 132 orang di dalamnya, termasuk 123 penumpang dan 9 awak, (terakhir dikofirmasi tidak ada yang selamat).

Sekitar jam 4 sore pada 21 Maret waktu setempat, Administrasi Penerbangan Sipil (CAAC) mengeluarkan pemberitahuan yang menunjukkan konten di atas. Li, seorang saksi di lokasi kecelakaan, mengatakan kepada wartawan Harian Beiqing (lokal Tiongkok) bahwa dia sedang mengemudi pada jam 2 siang dan tiba-tiba melihat sebuah pesawat di depan kejauhan dia jatuh dari langit. Itu jatuh secara vertikal dari langit. Meskipun saya jauh, saya bisa melihat bahwa itu adalah pesawat terbang yang tidak mengeluarkan asap selama kecelakaan itu. Setelah jatuh ke pegunungan, api mulai menyala, dan kemudian banyak asap yang keluar.

Mr Li berkata bahwa dia sangat khawatir setelah melihat adegan ini. Dia tidak menyangka hal seperti ini terjadi di depan matanya. Jantung saya berdebar kencang saat itu. Saya sangat bingung dan bergegas memberi tahu teman-teman saya tentang situasinya, memberi tahu mereka bahwa sednga ada berbahaya di daerah itu dan jangan mendekat.

Sumber: reuters.com
Sumber: reuters.com
Tidak lama setelah itu, CAAC telah mengaktifkan mekanisme darurat dan mengirim tim kerja ke tempat kejadian.

Awak pesawat memberikan informasi kepada penumpang yang menunjukkan bahwa penerbangan yang jatuh adalah penerbangan MU5735 lepas landas pada pukul 13:15, dari Bandara Kunming Changshui dan merencanakan mendarat pada 15:04. Bandara Zhoubaiyun T1, ketinggian jelajah turun tajam sekitar 14:21 Transponder ADS-B tidak menjawab, dan data penerbangan real-time dari kontak yang hilang di dekat Wuzhou menunjukkan bahwa ketinggian pesawat adalah 8869,68 meter pada 14:20, 14:22 Sub-ketinggian adalah 1333,5 meter, dan ketinggian lokal Wuzhou sekitar 200-300 meter.

Sumber: flightradar24.com
Sumber: flightradar24.com
Selain itu, hal semacam ini dalam fase terbang jelajah terjadi, itu sugguh sangat keterlaluan, mungkin karena sambaran petir atau kegagalan mekanis. Menurut para profesional penerbangan sipil dalam penerbangan umumnya kesibukan pilot ada tiga tahap/fase: pada tahap lepas landas dan memanjat, tahap cruise atau penerbangan penjelajahan, dan pada tahap pendekatan dan pendaratan. Pada tahap pendakian lepas landas dan pendekatan dan pendaratan. Pilot harus melakukan banyak hal, dan jika mereka membuat kesalahan dalam jadwal sibuk ini, akan menyebabkan kecelakaan.

Namun, selama fase level penerbangan jelajah (cruise), pilot sangat santai. Pada dasarnya, mereka mendengarkan radio komunikasi untuk memantau status pesawat. Mereka biasanya mengandalkan sistem penerbangan pesawat untuk terbang sendiri. Jika pada tahap ini terjadi kecelakaan biasanya terjadi karena cuaca atau adanya kerusakan atau kesalahan yang menyebabkan pesawat turun dengan tajam dan jatuh terbakar.

Ahli  yang disebutkan di atas mengatakan kepada wartawan bahwa industri pesawat umumnya meragukan penyebab kecelakaan. Biasanya ada beberapa alasan kecelakaan di mana pesawat penumpang pada ketinggian jelajah turun tajam dalam beberapa menit. Kemungkinannya bisa saja karena: Salah satunya adalah pilot melakukan bunuh diri dengan sengaja, yang lainnya adalah dia ditembak jatuh oleh benda asing seperti rudal, dan yang ketiga adalah desain atau perawatan pesawat yang bermasalah.

Pilot bunuh diri pernah terjadi pada penerbangan Silk Air yang jatuh di Sungai Musi Palembang, Indonesia tahun 1997. Menurut penyelidikan kemudian menemukan bahwa alasannya kemungkinan besar karena kapten pilot ingin mati setelah investasinya gagal.

Tetapi dalam hal untuk kecalakaan MU5735 kebanyakan tidak mungkin. Karena CAAC telah lama membuat persyaratan bahwa jumlah awak kokpit pilot penerbangan tidak boleh kurang dari 2, dan setiap maskapai telah memasukkan persyaratan ini ke dalam "Manual Operasi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun