Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Deterrence Tiongkok terhadap Pengerahan Kapal Induk AS dan Sekutu di Sekitar Perairan Negaranya

5 Juni 2021   17:04 Diperbarui: 5 Juni 2021   17:09 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.nextbigfuture.com + www.defenceview.in

Kedua, Tiongkok telah mencapai COD dan DOD u tentang LTS dengan ASEAN dan sedang mengimplementasikannya. Dalam hal ini, bagaimana perselisihan bisa meletus seperti yang dipikirkan dan diharapkan AS? Baca:

Mengenal DOC dan COC untuk Laut Tiongkok Selatan

https://www.kompasiana.com/makenyok/5944a61154188365033c75b2/mengenal-doc-dan-coc-untuk-laut-tiongkok-selatan

Diharapkan Kerangka Kerja "COC" Membawa Kedamaian dan Stabilitas Abadi

https://www.kompasiana.com/makenyok/599cf5ac08e6ba595f075532/diharapkan-kerangka-kerja-coc-membawa-kedamaian-dan-stabilitas-abadi-di-kawasan-laut-tiongkok-selatan

Kini LTS bukan lagi LTS beberapa tahun yang lalu, dan hubungan antara Tiongkok dan ASEAN tidak bisa dibandingkan dan disamakan dengan beberapa tahun yang lalu.

Ketiga, AS untuk membuktikan bahwa mereka masih hegemon dengan menunjukkan rasa eksistensinya sendiri, umntuk tujuan itu mulai menjadikan Tiongkok sebagai lawan strategis terbesarnya pada 2018. Ini bukan saja pandangan Trump atau Partai Republik, tetapi juga Partai Republik, Partai Demokrat dan seluruh elit politik AS berkonsensus dalam konteks ini, untuk menunjukkan hegemoni globalnya, AS terus memamerkan senjatanya dalam skala global, dan rasa keberadaan adalah untuk membuktikan bahwa AS masih hegemon.

Tentu saja, AS terus menggunakan ini untuk membuktikan bahwa hegemoninya memang dalam bahaya. Faktanya AS terus menekan dan memprovokasi Tiongkok , namun kenyataan dengan cara ini tidak dapat berbuat apa-apa terhadap Tiongkok, dan lebih banyak negara-negar menyadari bahwa kini Tiongkok adalah kekuatan yang kedua di dunia setelah AS yang mengaku dirinyea sendiri sebagai hegemon dunia.

Jadi secara obyektif, apa yang dilakukan AS juga telah membantu dan mendorong  Tiongkok melakukan dukungan politik. Maksudnya, Tiongkok adalah negara kuat kedua setelah AS.

Faktanya, kapal induk AS tidak bisa lama berada di LTS. Menurut akun resmi think tank "South China Sea Strategic Stitional Awareness (Kesadaran Situasi Strategis LTS)", setelah Armada Ketujuh AS dan Komando AL-AS Pasifik mengeluarkan pengumuman resmi dari latihan kapal induk ganda, dapat dilihat melalui AIS (Sistem identifikasi otomatis) bahwa gugus kapal induk "Nimitz" berikut kapal-kapal pengawal dan pendampingnya telah meninggalkan LTS dan telah melewati perairan Kepulauan Filipina. Jelas, tidak mungkin bagi AS untuk mengerahkan dua armada kapal induk di LTS untuk waktu yang lama. Dan juga tidak bisa terus berlayar mundar--mandir untuk waktu yang lama di sini. Ini tidak lebih hanya untuk rasa keberadaannya saja untuk menunjukkan eksitensinya di LTS.

Demikian juga dengan Armada kapal induk lainnya tidak akan lama dan akan berangkat, bagi Tiongkok ini memang menjadi tantangan dan tekanan. Tapi itu tidak akan membuat Tiongkok mengubah apapun. Kedua kapal induk AS itu tidak bisa dikerahkan di LTS terus-menrus. Apalagi berkonfrontasi dan bentrok dengan Tiongkok di LTS. Kedua kapal induk itu sama sekali bukan rival Tiongkok. Karena Tiongkok memiliki persiapan deterrence di LTS, dan LTS terlalu dekat dengan daratan Tiongkok. Dan ini disadari oleh Pentagon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun