Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Strategi AS Era Biden Menghadapi Tiongkok: Harga Minyak dan Dolar AS Naik

30 Maret 2021   15:08 Diperbarui: 7 April 2021   12:55 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perang dagang. Sumber: Shutterstock via KOMPAS.COM

Di sini kita harus menyebutkan "model Angola", "model Angola" berarti minyak untuk pinjaman.

Model ini memiliki latar belakang sejarah tersendiri. Pada tahun 2002, Angola mengakhiri perang saudara selama 27 tahun. Negara tersebut penuh dengan masalah dan perlu dikembangkan.

Saat itu Angola tidak memiliki uang selain minyak. Menurut pemikiran normal, Angola dapat menjual minyak untuk menghasilkan uang, dan menggunakan uang yang diperoleh untuk membangun dan mengembangkan negaranya, tetapi ide ini akan membutuh waktu yang cukup panjang dan lama. 

Belum lagi kehancuran infrastruktur Angola di waktu itu meski mereka ingin menggali minyak, tetapi tidak dapat menggalinya karena tidak mempunyai dana, maka Angola ingin menggunakan minyak sebagai media untuk menarik investasi asing dan bantuan asing.

Pada saat itu, Tiongkok sudah memiliki pengalaman pembangunan yang matang di Afrika, sehingga cocok dengan Angola dan menetapkan model kerja sama untuk minyak Angola dengan imbalan pinjaman dari Tiongkok.

Pada tahun 2003, pemerintah Tiongkok dan Angola menandatangani perjanjian kerangka kerja. Pada tahun kedua setelahnya, Bank Ekspor-Impor China memberi Angola pinjaman pertamanya sebesar US$ 2 miliar, semuanya untuk pembangunan infrastruktur domestiknya, dan pinjaman tersebut dibayar dengan minyak yang diproduksi di Angola.

Karena pinjaman ini semuanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur, maka ini juga disebut "Model Sumber Daya untuk Infrastruktur" (resource-for-infrastructure model).

Model ini bukanlah cash and carry (bayar dan menerima barangnya) biasa, tetapi model dibayar duluan baru barang dikirim kemudian, cara demikian baru sesuai dengan kebutuhan permintaan dana Angola.

Pada Oktober 2018, Presiden Angola H.E. Joao Manuel Goncalves Lourenco mengunjungi Tiongkok, dan Tiongkok serta Angola menandatangani perjanjian kredit dari "China Development Bank" yang akan memberikan pinjaman kepada Angola sebesar US$ 2 miliar untuk mendukung pembangunan ekonomi negara, terutama pembangunan infrastruktur. 

Sebelumnya pada 2015, Angola telah meminjam lebih dari 20 miliar dolar AS dari Tiongkok untuk membayar kembali uang itu, secara alami atau dengan sendirinya Angola akan mengekspor minyak ke Tiongkok dalam skala besar.

Selain model kerja sama yang matang, hubungan politik yang baik juga menjadi jaminan kerja sama perminyakan kedua negara. Tiongkok dan Angola terpisah ribuan mil tetapi memiliki persamaan sejarah yang serupa. Kedua negara memiliki pengalaman sejarah diagresi kolonial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun