Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pecah! Pertempuran Laut Satu Jam Vietsel-Tiongkok di Kep. Xisha Januari 1974

5 Desember 2020   14:42 Diperbarui: 5 Desember 2020   14:46 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi bagaimanapun, saat itu hanya meriam 20 mm Kapal Vietsel No.4 yang tersisa dalam menahan serangan kapal 271 Tiongkok, tetapi kapal 271 juga tidak dalam keadaan optimal.

Pada 16 Januari 1974, pos komando formasi maritim secara resmi menunjuk Wei Mingsen komandan, kapal No. 271 sebagai kapal komando, dan kemudian Wei Mingsen menerima perintah untuk berangkat pada pukul 19:00. Kapal No. 217 tersebut tidak memiliki waktu untuk melakukan inspeksi pra-pelayaran, ditambah artileri 85 mm ini sudah bertahun-tahun belum pernah di service.

Sehingga pada saat terjadi pertempuran sengit mengalami beberapa kali kegagalan,  setelah ditembakkan selama 22 menit melakukan 50 kali tembakan, benar-benar kehilangan efektivitas tempurnya.

Tidak lama setelah pertempuran dimulai, kapal pemburu kapal selam  No. 274 ini terkena peluru yang ditembakkan kapal AL-Vietsel, anjungan komando tertembak yang mengakibatkan perwira  komisaris politik Feng Songbai dan wakil kapten kapal Zhou Xitong tewas.

Ketika meriam utama kapal No. 271 kapal gagal, semua sistem lain dari kapal No. 274, yang tidak jauh kapal N0.271, kecuali senjata utama dan cadangan, mesin utama dan tambahan, serta kompas magnet masih berfungsi, yang lain telah hancur.

Lalu masih bisakah kapal 274 bertarung melawan kapal Vietsel No. 4?

Ketika kapal 271 melesat hanya 200 meter dari kapal perang Vietsel, kemudi listrik benar-benar gagal berfungsi. Kapal itu seperti kuda liar yang lepas kendali dan  terjebak masuk dalam hujan tembakan formasi Vietnam Selatan No. 5. Ketika sistem kendali lumpuh total, kapal 274 itu memerintahkan Luo Meisheng memberi aba dengan isyarat mengganti kemudi dan mulai mundur dengan kecepatan penuh, sehingga kapal No.274 segera berhenti dan tidak mundur tak terkendali, dan pada saat itu juga  menggunakan senjata utama di depan untuk menembak terus menerus.

Pada titik ini, harus dikatakan bahwa Angkatan Laut Vietnam Selatan melakukan kesalahan fatal dalam pertempuran laut kali ini. Kapal tersebut menghantam kapal-kapal kecil dengan peluru menembus lapis baja. Dalam pertempuran laut, kapal No. 274 terkena tembak sedikitnya 5 peluru oleh meriam 127mm dari kapal Vietsel No. 5 tetapi tidak apa-apa. Mereka masih bisa terus bertarung ketika sistem komando benar-benar rusak. Tetapi jika lima peluru yang menembus lapis baja dengan amunisi proyektil eksplosif, maka kapal No. 274 akan rusak parah atau tenggelam.

Jadi apa perbedaan antara proyektil penembus lapis baja dan proyektil eksplosif?

Peluru penembus baja digunakan untuk menghantam kapal perang besar, karena cangkang tebal kapal perang besar memerlukan peluru penusuk lapis baja untuk "menembus" target dan memiliki efek membunuh, sedangkan mengenai kapal kecil justru sebaliknya. Untuk itu, peluru menembus lapis baja, dan paling banyak meninggalkan lubang. Hanya dengan daya ledak bom ledakan dapat menyebabkan kerusakan mematikan pada kapal ukuran kecil.

Armada Vietnam Selatan menggunakan beberapa peluru tajam yang menembus lapis baja dalam pertempuran laut untuk menyerang kapal-kapal kecil formasi laut Tiongkok. Tidak diragukan lagi ini adalah kesalahan Armada Vietnam Selatan dalam puluhan pertempuran, tetapi juga membuka jalan bagi kemenangan tentara Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun