Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menguak Fakta Sejarah Perang Perbatasan India-Tiongkok Tahun 1962 (5)

29 Juni 2020   16:30 Diperbarui: 29 Juni 2020   16:26 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Divisi ke-55 Angkatan Darat dan dua resimen artileri Tiongkok yang ditempatkan di Dawang mulai mengikuti maju menyerang. Dari selatan menyerang secara langsung. Tentara utama India Brigade ke-62 yang menjaga posisi Se La dalam sehari hancur lebur.

Padangan Para Ahli Militer

Sumber: aljazeera.com
Sumber: aljazeera.com
Menurut saksi sejarah pada saat itu, satuan logistik pemasok makanan parjurit Tiongkok bisa turun puluhan meter dari puncak tebing dan turun dari gunung dengan kuali hitam besar dengan tali. Ini sungguh sulit untuk dibayangkan dalam pasukan umum, sehingga sering muncul di belakang tim India, menyebabkan tentara India panik dan tidurpun tidak bisa tenang.

Mereka (tentara India) tidak tahu kapan tentara Tiongkok akan memulai menyerang, mereka tidak dapat membayang adakah jalur-jalur yang tidak dapat dilewati tentara Tiongkok telah dilewatki, tentara Tiongkok bisa muncul kapan saja dimana saja, tentara India saat itu benar-benar terpukul.

Tentara Tiongkok setelah menangkap Se La, terus bergegas ke Dirang Dzong tanpa jedah, sehingga tentara India penjaga Dirang Dzong tanpa berperang sudah pada lari berseratan meninggalkan posnya tanpa perlawanan mundur ke Bandila, tapi telah dihadang oleh pasukan penyelusup Tiongkok seperti Brigade 63 PLA, sehingga tentara India terjepit dan bergerombol menjadi satu, akibatnya begitu tentara Tiongkok tiba seluruh pasukan India dihabisi.

Hingga 18 November pagi, satu-satunya kekuatan terorganisir yang masih tinggal adalah Brigade ke-48 Tentara India yang ditempatkan di Bondilla, tetapi menerima perintah untuk mengirim pasukan yang dilengkapi dengan tank ringan untuk memperkuat Dirang Dzong.


Pada saat itu, organ komando tentara India tidak tahu bahwa tentara Tiongkok telah menangkap Dirang Dzong, sehingga pasukan India dan pasukan penyerang Tiongkok bertemu di jalan yang sempit di Bondila, Brigade ke-38 Angkatan Darat India runtuh di pagi hari 20 November 1962.

Pasukan Tiongkok dalam tiga pertempuran mendapat tiga kemenangan pada perang ini.

Pada saat itu, tentara Tiongkok telah turun ke kaki selatan Himalaya di Front Timur, dan apa yang mereka lihat di hadapan mereka adalah Dataran Assam India yang terbuka lebar tidak terhalang apa-apa.

Di depannya adalah Tispur/Tezpur, sebuah kota perbatasan penting di India. Pasukan Front Barat telah masuk menjorok ke Karakoram Pass. Ke depan mereka mendekati Chuschule, sebuah kota penting di hulu Sungai Indus, hanya 300 kilometer jauhnya dari ibukota India, New Delhi.

Pada hari dimana gerbang utara India yang dengan tiba-tiba telah terbuka lebar oleh tentara Tiongkok, di New Delhi sedang mengadakan pertemuan parlemen reguler, dan semua anggota parlemen optimis tentang berita kemenangan tentara India.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun