Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Permainan Politik Rusia dalam Perdagangan Alutsista Canggih

29 November 2019   17:23 Diperbarui: 30 November 2019   09:18 1835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Rusia selama bisa menjual versi pertamanya, maka kemungkinan besar bisa menjual perangkat yang sudah ditingkatkan, terutama kepada Tiongkok. Qatar dan India. Trik-trik semacam ini sudah sering digunakan oleh Rusia.

Mungkin Tiongkok juga telah memperhitungkan hal ini akan terjadi, sehingga dengan Tiongkok memiliki sistem alutsista ini, jelas dengan dukungan SDM dan unit industrinya yang lengkap juga akan menyontek dan mengembangkan sistem pertahanan sejenis ini kelak.

Rusia-India

Akhir-akhir ini kita telah mendengar berita bahwa Rusia telah memberi kapal induk Klas Kiev miliknya kepada India. Kapal induk ini pada awalnya sangat menarik, kapal induk ini tidak rusak, hanya boilernya yang pernah meledak. Rusia mengatakan bahwa mereka tidak punya uang untuk memperbaiki, lalu menawarkan kepada India yang sebelumnya memang sangat menginginkan memilikinya.

Rusia memberikan kapal induk ini kepada India, namun meminta India untuk bersedia mengeluarkan uangnya untuk perbaikan dan memodifikasi sesuai dengan keinginan India sendiri,  yang akan dilakukan oleh Rusia dan India untuk dibangun kembali. Maka Rusia menawarkan biaya pembangunan kembali kapal induk ini dengan harga "murah" US$ 900 juta saja.

Rusia akan mebantu India untuk mereparasi semuanya, pada saat yang sama Rusia juga akan memberi kontrak besar untuk menjual kepada India 45 jet tempur Mig-29, bagi India ini kedengarannya sangat menarik. Mendapatkan sebuah kapal induk yang selama ini diinginkan dan hanya perlu mengeluarkan uang US$ 900 juta, selain itu akan mendapatkan kontrak 45 jet tempur Mig-29. Maka India langsung mengatakan "O.K JADI!"

Namun ternyata pembiayaan menjadi membengkak, 900 juta USD tidak cukup untuk memperbaiki dan memodifikasi, akhirnya harus mengeluarkan US$ 2,3 milyar.

Dan juga perlu diketahui jet tempur Mig-29 adalah jet tempur desain lama dan India membeli 45 unit. Pesawat MiG-29 telah terbang sekian lama setiap hari, selama penerbangan diketahui  adanya masalah desain.

Mendengarkan angka ini akan sangat menakutkan. Tidak mengherankan bahwa India adalah negara dengan jumlah pesawat jatuh terbanyak di dunia. Dengan 45 unit MiG-29 ada 40 pesawat yang mengalami kerusakan serius, ini benar-benar suatu pembuangan uang besar.

Baca juga: Pesawat Tempur Siluman (Stealth) Alutsista Kebutuhan atau Barang Mewah?

Jadi dalam dunia militer tidak heran jika terjadi "selingkuh" setelah membeli alutsista,  maka negara pembeli yang bangsanya cedas akan mengupas habis para-meter dan program alutsista ini, baik perangkat keras dan lunaknya untuk dirinya sendiri dalam rangka pengembangan alutsista buatan nasionalnya. Jika tidak bisa membeli alutisista ini, maka jalan satu-satunya---Mencuri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun