Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Jika Diserang AS, Iran Mengancam Umur Israel Hanya Setengah Jam, Mungkinkah?

21 Juli 2019   19:17 Diperbarui: 22 Juli 2019   14:54 19740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetapi ini dapat dikatakan sudah berhasil, jika AS ingin menambah enam atau lebih F-22 lagi untuk langkah berikutnya, maka layak dipertimbangkan, karena ini ada unsur taruhan untuk melawan S-400. Andaikata benar-benar terjadi F-22 tertembak jatuh oleh S-400, realitas ini sungguh mengerikan bagi AS, kerugiannya sungguh tidak dikehendaki sama sekali.

Pengaruh Dukungan Rusia Terhadap Iran

Dukungan Rusia terhadap Iran kali ini, telah membawa perkembangan situasi konflik AS-Iran, karena bagaimanapun kini Rusia telah menjadi kekuatan yang berpengaruh pada situasi di kawasan ini.

Namun sebagian pengamat dan analis sepakat berpandangan bahwa Rusia memang tidak benar-benar berada di sisi Iran untuk melawan AS. Sebenarnya Rusia sedang mempermainkan "kartu" selalu menempatkan masalah Iran sebagai chip tawar-menawar dalam setiap timbul konfrontasi. 

Meskipun secara verbal mendukung Iran, tetapi pertimbangannya sungguh berat dan itu bisa di maximalkan untuk keuntungan dan kepentingan Rusia secara keseluruhan, dengan melihat AS apakah tidak akan menghentikan, sehingga dukungan Rusia terutama untuk Iran akan terlihat terpuji, terutama ketika Iran sekarang sedang kewalahan.

Dengan perkembangan hubungab khusus antara Iran dan AS sekarang, tampaknya prospek masa depan bisa terus "dipermainkan", karena sangat sulit bagi AS untuk menarik diri. Jika Trump saat ini benar-benar ingin masuk ke Iran, maka maju masuk susah mundur juga akan sulit.

Masalahnya dengan insiden "Global Hawk", kenapa telah ditembak jatuh tetapi tidak ada pembalasan untuk nyerang masuk, dan ini dilihat oleh seluruh orang sedunia.

Dan ini sangat penting untuk pemilu untuk pertahana dirinya kelak untuk jabatan ke-dua, jika tidak dapat melakukan apapun.

Maka sekarang Trump berupaya untuk meningkatkan deterrence, dan bagaimana melakukan tekanan kepada Iran secara bergelombang, dan itu sulit bagi AS. Dan kini terus berusaha menambah jumlah F-22, menambah jumlah marinir yang dikerahkan di kawasan tersebut termasuk pengerahan kapal-kapal perang dan gugus kapal induk. Tapi itupun ada batasnya.

KemudianTrump ingin bisa membawa opini publik AS ke arah baru agar bisa bernafas legah, tetapi Iran memahami "kartu" AS dan merasa mampu mengatasinya, jadi Iran tenang-tenang saja dalam hati, boleh saja AS terus mengerahkan pasukannya dan mengerahkan alutsistanya, tapi bagimanapun AS seperti menunggangi harimau, turun tidak bisa karena bisa diterkam, jadi mengikuti kemanapun harimau pergi......

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun