Sejak itu, AS telah melakukan misi untuk mencegah sekutunya menggunakan teknologi Huawei untuk infrastruktur penting, terutama berfokus pada sesama anggota yang disebut Five Eyes (Lima Mata), kelompok lima negara yang berbahasa Inggris (AS, Kanada, Selandia Baru, Australia, Inggris Raya) yang badan intelijennya berbagi informasi dalam skala besar.
AS juga telah mencoba menghalangi negara-negara lain seperti Jerman agar Huawei tidak dapat menyediakan teknologinya dalam waktu dekat.
Australia
Australia, bagian dari kelompok Five Eyes (Lima Mata), melarang Huawei memberikan teknologi 5G pada bulan Agustus tahun ini, tetapi tidak secara khusus menyebutkan nama Huawei.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Australia mengatakan perusahaan-perusahaan "yang kemungkinan akan dikenakan arahan ekstrajudisial dari pemerintah asing" tidak akan lagi diizinkan untuk menyediakan teknologi 5G, yang jelas diarahkan pada perusahaan telekomunikasi Tiongkok.
Tiongkok Mengutuk AS Memata-matai Huawei
Saat ini, Huawei sudah menyediakan Australia dengan jaringan 4G-nya, tetapi dengan pengenalan 5G, bahkan lebih banyak produk akan terhubung ke internet dalam waktu dekat.
Menanggapi keputusan Australia, Huawei mengatakan tidak ada perbedaan mendasar antara arsitektur 4G dan 5G, namun 5G memberikan keamanan yang lebih baik untuk privasi dan keamanan, menambahkan bahwa tuduhan Australia tentang masalah keamanan tidak didasarkan pada fakta.
Selandia Baru
Pada bulan November, Selandia Baru mengumumkan akan mengambil langkah yang sama seperti Australia setelah permintaan oleh Spark operator seluler untuk menggunakan peralatan Huawei untuk jaringan 5G-nya.
Badan intelijen Biro Komunikasi Komunikasi Pemerintah Seladia Baru menolak permintaan itu karena teknologi 5G secara inheren menimbulkan risiko yang lebih besar karena kemampuan internet seluler dan telepon selulernya saling terkait.