Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Yang Perlu Diketahui tentang Perang Dagang China-AS

29 November 2018   11:28 Diperbarui: 29 November 2018   16:45 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.thehindubusinessline.com

Friksi perdagangan Sino-AS menjadi perhatian internasional saat ini. Baru-baru ini, Wei Jie, seorang profesor dari Cheung Kong Business School, mengatakan di Forum KTT Distrik Guangdong-Hong Kong-Makau bahwa ada tiga masalah utama dalam gesekan/friksi perdagangan Sino-AS: Pertama, mengapa AS melakukan perang dagang saat ini? Kedua, Friksi Perdagangan Sino-AS dampaknya seberapa besar? Ketiga, apa tindakan Tiongkok dalam friksi perdagangan ini?

Di permukaan, gesekan perdagangan disebabkan oleh ketidak seimbangan perdagangan antara Tiongkok dan AS. Menurut perhitungan AS, tapi meurut Tiongkok defisit  AS dengan Tiongkok pada tahun 2017 hanya mendekati 400 miliar USD, secara algoritma Tiongkok mengalami defisit sebesar 200 miliar USD. Perhitungan AS tidak akurat karena setengah barang yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan multinasional dilakukan di AS.

Sikap pemerintah Tiongkok untuk mengurangi defisit adalah positif. Beberapa negosiasi Tiongkok bersedia memperluas impor produk pertanian dan energi dari AS dan secara bertahap mengurangi defisit. Tetapi mengapa AS harus terus bersisikuh berperang dagang? Menurut  Wei Jie tujuan sebenarnya ada empat.

Pertama, mencegah Tiongkok memiliki hak untuk berbicara secara internasional. Sebelum P.D. II, kekuatan wacana keuangan berada di Inggris Raya. Setelah P.D. II, AS memperoleh hak wacana keuangan melalui minyak dan dolar.

Tahun ini, Tiongkok mendirikan Shanghai Petroleum Exchange, memperdagangkan RMB, dan menjual minyak untuk mendapatkan RMB untuk membeli emas. Rusia, Iran, dan negara-negara penghasil minyak lainnya merespon, volume perdagangan minyak Shanghai Petroleum Exchange telah berkembang pesat, dan telah berkembang mengejar bursa minyak New York dan London, peringkat ketiga di dunia. Internasionalisasi renminbi mengancam hegemoni dolar.

Kedua, untuk mencegah Tiongkok memiliki hak untuk berbicara dalam sains dan teknologi. Sebelum PD. II, hak untuk berbicara secara ilmiah dan teknis ada di Jerman.setelah P.D. II, AS memperoleh hak untuk berbicara. Perkembangan teknologi asli Tiongkok telah mengganggu dan membuat AS merasa tidak nyaman.

Ketiga, AS mulai anti-globalisasi, tujuan utama dan alasannya. Globalisasi ekonomi pertama, dari 1750 hingga 1950, adalah globalisasi yang dicapai oleh kolonisasi kekuasaan Inggris, Prancis, dan Belanda. Globalisasi kedua, dari tahun 1950 hingga sekarang, adalah globalisasi Amerika yang dipimpin Amerika yang didirikan melalui teori perdagangan bebas.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, orang Amerika mulai percaya bahwa dalam konteks globalisasi, kepentingan AS dirugikan dan Tiongkok diuntungkan. Defisit fiskal dan defisit perdagangan AS terus meluas. Upah pekerja kasar Amerika tidak menaikkan dalam 20 tahun, dan infrastrukturnya bobrok dan tidak ada uang untuk memperbaiki. Satu-sepertiga dari penduduk AS belum pernah ke luar negeri. Trump mewakili mayoritas pemilih Amerika dan mewakili isolasionisme, apa yang ingin dilakukan Trump adalah melawan globalisasi. Hillary mewakili Wall Street, Wall Street mendukung globalisasi, tetapi itu adalah minoritas di AS.

Ke-empat, khawatir sistem model Tiongkok mengancam model AS. Dasar dari model Amerika adalah kepemilikan pribadi, sistem multi-partai, pemisahan kekuasaan, individualisme, dan PDB per kapita, yang menekankan pengembangan individu, model Tiongkok adalah kepemilikan publik, kolektivisme, dan PDB komprehensif, yang menekankan kekuatan nasional yang komprehensif. Inisiatif "Belt and Road" Tiongkok, Forum Sino-Afrika, ASEAN 10 + 1, dan SCO, mengusulkan pemerintahan global dan mengkhawatirkan AS.

Friksi perdagangan adalah penyesuaian kembali hubungan Tiongkok-AS, tidak ada gunanya bagi Tiongkok untuk mengalah dan mundur, AS tidak mengijinkan Tiongkok terus berkembang seperti ini. Akan ada perubahan besar dalam hubungan Sino-AS. Alasan sebenarnya mengapa AS memprovokasi friksi perdagangan tidak dapat dirundingkan di atas meja. Alasan sebenarnya adalah ke-empat hal di atas ini.

Pengaruh Utama Dalam Friksi Perdagangan Terhadap Tiongkok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun