Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Permainan Cantik Putin dalam Politik Diplomasi "World Cup"

17 Juli 2018   10:49 Diperbarui: 19 Juli 2018   19:29 3474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

World Cup atau Piala Dunia Sepak Bola bukan saja sebuah pesta olahraga saja, juga sebuah anjang politik. Meskipun mantan Presiden FIFA Sepp Blatter pernah berkata, "Piala Dunia adalah Piala Dunia. Tanpa politik."

Namun kenyataannya, Piala Dunia belum pernah lepas dari bayang-bayang politik. Sejak Rusia berhasil ditetapkan untuk penyelengara Piala Dunia, seruan untuk memboikot itu secara konstan datang dari negara-negara Eropa dan AS.

Prancis telah menjadi juara dengan mengalahkan Kroasia sebagai juara kedua dalam pertandingan final semalam.

Namun yang juara sebenarnya adalah Vladimir Putin Presiden Rusia, Piala Dunia telah mengangkat profil geopolitik Putin. Dalam pertemuan dengan Presiden Rusia di Moskow pada hari Rabu, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton memuji Putin, mengatakan kepadanya bahwa dia ingin belajar "bagaimana Anda menangani Piala Dunia dengan sukses, di antara hal-hal lain."

Sejak awal, Piala Dunia Rusia telah terjebak dalam derasnya oposisi politik, dan menjadi platform bagi beberapa kekuatan politik dunia untuk menunjukkan oposisi mereka untuk sementara waktu.

Namun, Rusia telah memainkan kartu Piala Dunia dengan sangat baik. Meskipun pengamatan jangka panjang diperlukan untuk melihat bagaimana Piala Dunia akan merangsang ekonomi Rusia, Putin telah menuai hadiah diplomatik yang besar.

Baru-baru ini, politik internasional telah mengalami banyak perubahan terutama; Piala Dunia Rusia telah dipengaruhi oleh intrik politik dari berbagai pihak, beberapa laporan mengatakan bahwa Piala Dunia tahun ini telah dipandang sebagai yang paling politis dalam beberapa tahun terakhir.

Piala Dunia ini telah memasuki puncaknya. Jadi, negara seperti apa intrik politik yang mengelilingi Piala Dunia tahun ini?

Kini, Piala Dunia Sepak Bola telah usai dengan tim Prancis sebagai juara, tim Korasia juara dua, tim Belgia juara tiga, tim Inggris juara empat.

Ini adalah pertama kalinya dalam 28 tahun tim Inggris berhasil mencapai empat besar di Piala Dunia. Penggemar sepak bola Inggris merayakan secara liar dan dengan keras menyanyikan lagu Piala Dunia Inggris "Football's Coming Home."

Namun, hal ini menempatkan PM Inggris Theresa May dalam posisi yang serba salah. Dalam keadaan normal, PM Theresa May pasti akan senang, tetapi sekarang, dia merasa cemas apakah dia harus meminta pejabat Inggris atau anggota keluarga kerajaan pergi ke Rusia untuk mendukung tim Inggris, terutama Pangeran William, sebagai Presiden Asosiasi Sepak Bola Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun