Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengintip Kekuatan Militer India dan Ambisi Berkembang Ke Timur dengan Kebijakan "Act East"

16 Januari 2018   18:54 Diperbarui: 16 Januari 2018   19:06 11151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Sumber: www.defencetalk.com

PM India pertama Jawaharlal Nehru pernah mengatakan tujuan negara India adalah untuk menjadi negara kuat. Untuk mencapai tujuan ini, India mulai menerapkan kebijakan "Look East (Memandang Ke Timur)" sejak tahun 1990an. Setelah Narendra Modi menjabat sebagai PM India, dia meningkatkan kebijakan "Look East" menjadi "Act East."

Sepanjang tahun 2017 lalu, India sering berinteraksi dengan AS dan Jepang, serta mengambil tahapan baru kerjasama strategis antara India, Jepang dan Australia, dengan sering beroperasi di kawasan Samudra Hindia dan Samudera Pasifik.

India Memperkuat Alutsista Militer

Baru-baru ini India telah mengumumkan pengadaan alutsista milternya. Dengan pengadaan ini bisakah mendukung kebijakan "Act East" India yang dicanangkan oleh PM Narendra Modi?

Pada bulan November 2014, PM India Narendra Modi secara resmi meningkatkan kebijakan "Look East" ke kebijakan "Act East" dalam pidatonya di KTT Asia Timur di Myanmar.

Kebijakan "Look East" adalah upaya untuk menumbuhkan hubungan ekonomi dan strategis yang luas dengan negara-negara terdekat Asia Tenggara dengan ASEAN sebagai pusatnya. Kini di-upgrade oleh Narendra Modi memperluas cakupan geografis dan kerjasama dari hanya Asia Tenggara di masa lalu ke lebih banyak wilayah, termasuk Asia Timur dan Pasifik Selatan, memperdalam kerjasama ekonomi, dan membuat kerjasama keselamatan dan kerjasama baru yang mengfokuskan pada pembangunan.

Untuk mengimplementasikan kebijakan "Act East", angkatan bersenjata India menginvestasikan alutsista besar-besaran, sehingga menarik banyak kalangan dunia luar.

Perbedaan antara bom terpandu presisi (precision guided bombs)  dan rudal adalah bahwa mereka pada dasarnya tidak memiliki sistem propulsi, namun mengandalkan inersia saat dilepaskan. Tidak seperti bom konvensional, bom terpandu presisi dapat dipandu dengan laser atau dipandu dengan INS / GPS.

Rudal "Barak" adalah rudal pertahanan udara berbasis kapal yang dikembangkan oleh Israel Aerospace Industries dan Rafael Advanced Defense Systems Ltd.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China
Kedua senjata diatas ini adalah daftar pengadaan militer India yang dirilis India pada tanggal 2 Januari. Daftar ini juga mencakup pembelian 240 bom terpandu presisi dari Rusia dan 131 rudal  "Barak" dengan total hampir 300 juta USD.

Amunisi terpandu presisi udara yang dibeli terutama berupa alutsista. Sebagian besar alutsista udara India saat ini berupa Su-30 yang menjadi pesawat tempur utamanya, saat ini India memiliki lebih dari 200 pesawat tempur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun