Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengapa Insiden Kecelakaan Kapal Perang AS Sering Terjadi di Kawasan Timteng dan Asia-Pasifik

30 Juni 2017   18:09 Diperbarui: 30 Juni 2017   18:51 1993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenai hasil penyelidikan, menurut MILT Jepang, setelah dianalisis menyeluruh atas semua bukti, akan merilis hasilnya dalam bentuk laporan investigasi, sebuah proses yang memerlukan satu atau dua tahun.

AS Selalu Mau Menang Sendiri

Kita bisa mengatakan bahwa kapal-kapal AS "run amok" (ugal-ugalan) di seluruh dunia,  sebagian besar karena mereka menikmati ekstrateritorial di negara tempat mereka berada. Jadi, bahkan jika terjadi kecelakaan, biasanya, seperti kecelakaan kali ini di Jepang, AS akan segera membawa ke pengadilan militer AS yang memiliki yurisdiksi prioritas.

Itu berarti pengadilan militer AS memiliki hak untuk menilai ini terlebih dahulu, dan keputusan mereka untuk masalah seperti ini khas dinyatakan "tidak bersalah," atau paling banter, bahwa mereka merasa bersalah sampai batas tertentu. Tapi keputusan itu dilakukan di AS, dan tidak ada kaitannya dengan negara tempat kejadian peristiwa. Dalam kondisi seperti ini, jenis ekstrateritorial semacam ini sebenarnya hanyalah perilaku bangsa yang kuat terhadap koloninya.

Hal ini memungkinkan militer AS untuk sering tidak perlu khawatir saat menangani keselamatan pihak lain. Ada banyak kecelakaan dengan pesawat yang kehilangan kendali, mengebut dengan kendaraan, dan mengemudi dalam keadaan mabuk di Jepang, di Korsel/ROK, dan Filipina, di mana ada banyak garnisun/tentara AS yang dimarkaskan disitu, dan juga seluruh Eropa, hal ini terkait dengan tingkat kejahatannya yang tinggi. Tapi ekstrateritorialitas memungkinkan militer AS untuk menjadi kurang dibatasi dan untuk memanjakan dirinya sendiri, untuk "run amok" (ugal-ugalan) di laut.

Banyak penleiti dan pengamat yang pikir dengan banykanya kecelakaan yang sangat mematikan dari AL-AS disebab oleh metode ini.

Tapi yang jelas dengan kecekaaan Fritzgerald dan Cystal kali ini, dengan tujuh anggota awak tewas dan tiga terluka, termasuk komandan, dan dengan biaya pemeliharaan setinggi ratusan juta USD, tidak peduli apa hasil penyelidikan, kerusakan yang ditimbulkan kecelakaan ini terhadap Angkatan Laut AS tidak dapat diperbaiki.

Banyak yang mempertanyakan, apakah hal ini semua karena adanya sikap hegemoni di balik kecelakaan ini? Sampai sejauh mana ekstrateritorial menyebabkan tentara tidak disiplin? Bagaimana caranya agar kecelakaan serupa bisa dicegah terjadi? Inilah semua hal yang harus dipikirkan dan diubah militer AS. Bagaimana menurut pendapat pembaca???....

Sumber: www.gizmodo.com.au
Sumber: www.gizmodo.com.au
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

https://www.wired.com/story/uss-fitzgerald-navy-destroyer-crash-collision-japan-acx-crystal/

http://www.abc.net.au/news/2017-06-18/seven-sailors-still-missing-from-us-navy-ship-after-collision-/8628354

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun