Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perlu Ada Upaya Menciptakan Tata Kelola Global Untuk Komunitas International Agar Bernasib Sama

12 Februari 2017   17:53 Diperbarui: 12 Februari 2017   19:10 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 2007, kita masih bisa melihat adanya harapan melihat sebuah resolusi untuk krisis Ukraina. Saat itu, di Timur Tengah, perang terus berkobar di Syria dan Irak, dimana konflik terus menerus berlangsung antara kekuatan militer pemerintah yang komplek, militer militan anti-pemerintah, militan Kurdi dan kelompok-kelompok ekstrimis.

Di latar-belakangi kampanye kompetisi dan permainan intrik antara kekuatan ekstra-regional dan regional. Dalam banyak isu ini, masyarakat internasional sangat  prihatin dengan negara-negara ini dengan sistem PBB mereka mencoba untuk menemukan solusi melalui cara lain.

Aturan Global Dibuat Barat

Apa yang menjadi tantangan untuk mengelola dunia? Beberapa negara Barat maju sedang memimpin untuk membuat peraturan, dan menempatkan negara-negara lain dalam posisi pasif untuk mematuhi atau menghormati aturan-aturan ini. Hal ini sebenarnya tidak sesuai dengan prinsip sejati untuk mengelola dunia.

Bila kita memperhatikan berita dunia mungkin bisa menemukan laporan insiden internasional dalam beberapa tahun terkahir ini, seperti organisasi ekstrimis, krisis Ukraina, dan situasi di Timur Tengah, tapi PBB jarang disebut, sementara berbagai organisasi regional dan internasional justru telah meningkat kepermukaan.

Ambil salah satu contoh seperti yang kita semua dengar adalah suara Eropa, AS dan Rusia yang membicarakan Ukraina, dan bahkan melakukan negosiasi damai yang diadakan di Minks ibukota Belarus.

Kita harus mengakui bahwa sifat politik internasional saat ini masih merupakan politik kekuasaan. Lalu apa konsekuensi dari politik kekuasaan? Itu tidak lain adalah kekuatan yang membuat keputusan dan yang memiliki kekuasaan---dan itu adalah negara-negara Utama.

Akibatnya untuk krisis Ukraina, negara-negara Barat yang dipimpin AS hanya menjatuhkan sanksi berulang kali kepada Rusia.

Pada 16 Januari 2017, mantan Wakil Presiden AS Joe Biden mengunjungi Ukarina, dan bertemu dengan Presiden Ukraina – Petro Poroshenko. Joe Biden mengatakan bahwa hari itu ia akan mendesak pemerintah baru AS yang akan datang (Trump) untuk terus mendukung Ukraina, dan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menentang perilaku Rusia yang “invasionary” (ingin menginvasi).

Lebih lanjut Biden mengatakan: “Bersama-sama dengan mitra Uni Eropa dan G7, kita akan lebih menjelaskan bahwa sanksi harus tetap dilakukan terhadap Rusia sepenuhnya. Saya menekankan ini sepenuhnya, untuk meng-implentasikan komitmen ini berdasarkan perjanjian Minsk.

Uni Eropa dan G7 yang disebutkan Biden telah mengambil tindakan sangat melebihi dari tanggung jawab untuk kelola global. Perkembangan kelompok-kelompok internasional semacam ini tidak bisa tidak dapat bersaing dengan PBB dan memberi tekanan pada PBB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun