Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Krisis Finansial Yunani Apa Latar Belakang Penyebabnya? (2)

21 Juli 2015   07:52 Diperbarui: 21 Juli 2015   09:43 13611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, menurut “Perjanjian Maastrcht”(Maastrict Treaty)*1  anggota Ekonomi dan Moneter Uni Eropa harus memenuhi dua kritetria utama. Hal ini untuk menjaga kebijakan fiskal yang sehat dengan defisit tahunan tidak lebih dari 3% PDB, dan mebatasi utang 60% dari PDB. Yunani yang baru saja bergabung dengan Uni ini, sebanarnya terlalu jauh tertinggal dari kriteria ini.

(*1 Sebuah perjanjian yang harus ikut bertanggung jawab atas penciptaan Uni Eropa, yang ditanda-tangani di Maastricht, sebuah kota di Belanda. Traktat ini ditandatangni 7 Pebruari 1992, oleh para pemimpin dari 12 negara anggota, yang mencerminkan niat serius dari semua negara anggota untuk menyatukan ekonomi dan moneter Uni Eropa.)  

 

Goldman Sachs Kooperasi di AS

Sebuah kantor berwarna coklat di perkantoran No.85, Broadway di Manhattan, New York, AS, dengan sikap low profile dan misterius. Itulah markas Goldman Sachs, sebuah bank investasi terkenal dunia. Bagi dunia luar Goldman & sachs tampak seperti elang lapar yang siap memangsa ekonomi di seluruh dunia. Dengan penglihatannya yang tajam, tidak pernah akan melepaskan kesempatan untuk merebut keuntungan.

Goldman Sachs melihat pertumbuhan ekonomi Eropa saat itu sebagai kesempatan untuk Yunani. Saat itu nilai tukar mata uang sangat stabil di zona euro dan pembiayaan relatif rendah. Ketika itu perekonomian Jerman, Italia, dan Inggris sedang menikmati pertumbuhan yang menguntungkan. Dalam keadaan yang seperti itu organisasi dari berbagai jenis bersedia untuk berinvestasi lebih banyak uang untuk mendukung calon atau anggota baru Uni Eropa.

Yunani merupakan pilihan yang tepat untuk untuk berinvestasi, Goldman Sachs segera merancang “currency swap” (swap mata uang) untuk Yunani. Dan menyembunyikan utang publik hingga satu milyar Euro untuk pemerintah Yunani. Dari titik ini, Yunani diatas kertas dapat memenuhi kriteria untuk menjadi negara-negara anggota zona euro.

Cara kerja yang licik dan spesifik dari “innovasi keuangan” ini kurang lebih sebagai berikut : Yunani mengeluarkan utang pemerintah sebesar US$10 milyar yang akan berlangsung selama 10 sampai 15 tahun dengan nilai mengambang menurut pasar dalam satu batch. Begitu utang itu sudah tiba batas waktu harus dibayar, Goldman Sachs sekali lagi akan bertanggung jawab untuk mengubah kembali dengan US dollar.

Jika konversi dihitung dengan kurs pasar saat ini, hal ini tidak akan tertulis. Namun dalam kenyataan “kreativitas” skema yang sudah disetting Goldman Sachs telah menetapkan nilai tukar buatannya, yang berarti Goldman Sachs meminjamkan Yunani sejumlah besar uang tunai. Tapi tidak akan muncul pada rasio utang publik Yunani.

Jika begitu nilai satu euro sama dengan US$ 1,35 sesuai dengan nilai tukar pasar, maka US$ 10 milyar yang dikeluarkan oleh Yunani akan mendapatkan 7,4 milyar euro sebagai imbalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun