Mohon tunggu...
Maisyaroh
Maisyaroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiwa/Pascasarjana Unimed

hobi saya adalah membaca buku dan menulis, maka dari itu saya berharap saya bisa menulis di kompasiana ini dan bisa dibaca oleh banyak orang. dan saya orangnya fokus pada pekerjaan sehingga setiap bekerja saya bisa memberikan hasil yang maksimal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesulitan Siswa Belajar Matematika

1 Desember 2022   00:46 Diperbarui: 1 Desember 2022   00:56 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesulitan Siswa Belajar Matematika

Oleh Edi Surya dan Maisyaroh

Dosen Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Negeri Medan 2022

Mahasiswi Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Negeri Medan 2022

Setiap anak memiliki kemampuan dan juga karakter yang berbeda-beda, sebagian ada anak yang memiliki tingkat kecerdasan yang d bawah rata-rata, rata-rata, dan di atas rata-rata. Ketika anak tidak berhasil dalam mencapai ketuntasan belajar maka dapat dikatakan bahwa anak tersebut anak yang bermasalah dalam belajar atau mempunyai kesulitan dalam belajar. Kesulitan siswa belajar matematika diartikan sebagai ketidaksanggupan siswa dalam mencari alternatif penyelesaian terhadap persoalan matematika yang ada. Anak-anak dengan ketidaksanggupan belajar mempunyai karakteristik yang unik dan juga gaya belajar yang berbeda.

Oleh sebab itu, setiap anak mempunyai kemampuan agar berhasil dalam mencapai standarisasi proses pembelajaran. Namun, diperlukan peran guru dalam mencapai keberhasilan belajar siswa. Terkhusus untuk siswa yang perlu diberikan perhatian khusus, bimbingan, serta arahan yang lebih intensif agar setiap persoalan bisa teratasi.

Banyak siswa menganggap bahwa matematika itu sulit dipahami dan momok menakutkan bagi mereka tidak saja bagi siswa tingkat sekolah dasar bahkan sampai mahasiswa perguruan tinggi. Oleh karena itu, kesulitan siswa belajar adalah masalah yang harus dicari solusi permasalahannya jika dibiarkan akan mempengaruhi kemampuan siswa dalam belajar. Bisa berakibat fatal dan mempengaruhi minat belajar siswa pada pelajaran matematika. Matematika akan selalu menjadi momok menakutkan bagi siswa. Siswa akan mudah bosan dan jenuh dalam belajar matematika.

Adapun faktor yang menyebabkan kesulitan belajar matematika terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ini berasal dari diri siswa, seperti IQ siswa, di mana setiap siswa mempunyai kecerdasan IQ yang berbeda-beda, siswa yang pintar akan cepat menangkap ketika guru menjelaskan pembelajaran sebaliknya siswa yang mempunyai IQ rendah akan lambat dalam memahami pembelajaran. Faktor yang kedua adalah sikap siswa dalam belajar, sikap belajar merupakan kecenderungan siswa dalam melakukan atau tidak melakukan kegiatan belajar.

Sikap positif terhadap suatu pembelajaran merupakan awal yang baik dalam proses pembelajaran. Sebaliknya sikap negatif terhadap suatu pembelajaran akan menimbulkan kesulitan belajar dan membuat hasil belajar kurang maksimal. Faktor yang ketiga yaitu motivasi belajar, motivasi berfungsi mengarahkan siswa dalam belajar. Selain motivasi oleh guru, peran orangtua dalam memberikan motivasi untuk belajar sangat penting. Sedangkan faktor eksternal disebabkan oleh faktor dari luar diri siswa, meliputi variasi guru dalam mengajar, penggunaan media pembelajaran, sarana dan prasarana pendidikan, dan lingkungan keluarga.

Hal ini sejalan pada wawancara yang saya lakukan dengan salah seorang guru matematika di kelas XI MAS Pondok Pesantren Darul Qur'an Bapak Arsad Halomoan Sipahutar, M.Pd beliau mengatakan bahwa kesulitan belajar yang dialami siswa khususnya pada pelajaran matematika disebabkan karena siswa menganggap bahwa pelajaran matematika itu sulit sehingga terbentuk paradigma siswa hal inilah yang akan terus berkembang pada benak siswa dan enggan untuk belajar memahami matematika. 

Selain itu kemampuan awal matematika yang dimiliki siswa masih rendah hal ini tampak ketika siswa mengerjakan soal cerita, siswa kesulitan dalam menganalis dan menyelesaikan soal, bahkan banyak siswa yang masih kesulitan berhitung perkalian.

Setelah saya berwawancara dengan beliau, kemudian saya melakukan observasi di kelas XI MAS Pondok Pesantren Darul Qur'an dan diperoleh bahwa ketika guru mengajar, guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, guru masih mendominasi proses pembelajaran tanpa banyak melibatkan siswa. Metode pembelajaran yang digunakan di sekolah masih secara konvensional, yaitu pembelajaran yang masih berpusat pada guru. Banyak siswa yang mengatakan bahwa pelajaran matematika sulit dipahami sehingga siswa tidak mau berusaha untuk mencari jawaban dari soal yang diberikan. 

Terlihat juga sebagian besar siswa tampak mengikuti dengan baik setiap penjelasan atau informasi dari guru. Namun siswa tidak mengerti apa yag dijelaskan oleh guru karena siswa sangat jarang mengajukan pertanyaan pada guru sehingga guru asyik sendiri menjelaskan apa yang telah disiapkan guru dan siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan bahwa penyebab siswa sulit belajar matematika antara lain dikarenakan siswa mengganggap bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit, rendahnya kemampuan awal siswa masih banyak siswa yang kesulitan melakukan operasi perkalian, siswa tidak mampu memahami dan menganalisis soal, metode pembelajaran masih konvensional, kurangnya perhatian guru terhadap siswa. 

Dengan diketahuinya faktor penyebab kesulitan belajar matematika siswa maka perlu dicari solusi kesulitan belajar matematika yang dialami siswa. Perlunya kerja sama antara guru dan orangtua siswa sehingga dapat dicari alternatif penyelesaiannya. Bukan hanya itu perlu kerja keras dan juga bimbingan serta arahan baik dari orang tua maupun guru. Oleh karena itu alternatif penyelesaian kesulitan belajar matematika di dalam kelas yaitu guru hendaknya melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa akan berperan aktif dalam proses pembelajaran. 

Selain itu dalam pembelajaran matematika hendaknya guru mampu menguraikan konsep-konsep matematika kepada siswa dengan bahasa yang sederhana. Dan untuk memudahkan siswa dalam memahami ide dasar suatu konsep matematika guru hendaknya menggunakan media pembelajaran karena dengan media pembelajaran siswa dapat lebih terpacu dalam belajar. Adapun solusi lainnya adalah guru hendaknya mengaitkan konsep, prinsip, serta keterampilan dengan permasalahan kontekstual yang didapat dari kehidupan sehari-harinya sehingga dengan cara seperti ini akan lebih memudahkan siswa memahami matematika. 

Selain itu, untuk membantu mengatasi kesalahan yang dialami siswa dilakukan pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial matematika harus berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran matematika diantaranya mencakup menyiapkan siswa untuk belajar matematika mulai dari hal yang bersifat konkret ke hal yang bersifat abstrak, memfasilitasi kesempatan kepada siswa untuk berlatih dan mengulang, dan perlunya membangun pondasi yang kuat mengenai konsep dan keterampilan matematika. 

Selain itu, guru hendaknya menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar agar proses pembelajaran dapat lebih menarik, dan fleksibel. Menjalin kerjasama antara guru, siswa, dan orangtua dapat membantu siswa dalam meningkatkan motivasi belajar. Perhatian orangtua maupun guru terhadap siswa akan membuat siswa merasa diperhatikan dan dihargai oleh sebab itu dapat merangsang siswa untuk belajar matematika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun