Mohon tunggu...
Maisy Nur Ariska
Maisy Nur Ariska Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sometimes you know about me

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terjebak LDR ...

6 Mei 2014   21:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:48 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Oh jadi ini rasanya LDR" ucap Amai dengan lantang, dan dengan seketika ia hatinya menjadi tidak beraturan karena ia sejak petang hingga pagi belum keluar dari kamar akibat ngegalau.
Ia pun keluar dari kamarnya dan menengok kearah jarum jam, "Oh tidak sudah jam 09.00, aku terlambat" dengan bergegas ia masuk kekamar dan mengganti pakaian tidurnya. Ibunya pun sudah memanggilnya bebarapa kali untuk menegurnya. Usai ia berganti pakaian ia pun langsung terburu - buru keluar dari kamarnya dan bergegas untuk berpamitan.

Sesampainya ia diterminal Bus TransJakarta dengan tidak sadar ia menabrak seorang laki-laki belia yang juga sedang terburu - buru, sehingga buku - buku yang  ia bawa pun berjatuhan.
ia dengan memasang raut wajah yang menandakan ia sedang bt meminta maaf kepada seorang yang ia tabrak disertai dengan senyuman terpaksa dan ia bergegas untuk menaiki bus tersebut.
seorang laki - laki yang ia tabrak pun terpesona kepada perempuan tersebut entah karena apa alasannya.

Sesampainya ia dikampus sudah menandakan pukul 10.00 dan itu betanda ia sudah terlambat 1/2 jam dari mata kuliahnya, ia pun terus berjalan cepat hingga kekelas nya, Ia pun segera meminta maaf karena terlambat dan duduk ditempatnya.
Usai mata kuliah ia duduk diteras taman dengan merenungi nasibnya dihari itu, ternyata seorang temannya melihat ia pun segera mendekati amai dan duduk disampingnya.
Percakapan pun dimulai antara amai dan pramada. Amai pun cerita panjang lebar tentang hubungan LDR nya kepada pramada dengan mata yang berkaca - kaca, ia baru memulai hubungan itu beberapa minggu dan ia sudah harus ditinggalkan kekasihnya karena kekasihnya itu pindah keluar kota yang tak mungkin dapat ditempuh dengan menaiki sepedamotor maupun angkutan umum jika memang dapat ditempuh itu akan memakan waktu berhari hari.
Pramada hanya dapat memberikan solusi yaitu bersabar dan saling percaya antara satu dengan yang lain, serta selalu berserah diri kepada Yang Maha Kuasa. Ia pun hanya dapat mengangguk berkali kali menandakan bahwa ia menanggapinya ketika diberikan saran oleh temannya.
Dengan setegah putus asa ia pun berjalan pulang perlahan - lahan.

Sesampainya ia dirumah ia langsung berbaring dikasurnya dan menutup matanya, membayangkan kekasihnya masih berada didekatnya saat ini, menyapanya dengan penuh kasih sayang dan menghiburnya ketika sedang sedih.

Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka pun kian merenggang.
Sering terjadi pertikaian antara Amai dan kekasihnya. Ia pun lelah dengan keadaan yang seperti ini. Ia hanya dapat menghibur dirinya sendiri, ia berusaha untuk refresing kewahana hiburan yang ada dijakarta maupun diluar kota.

Liburan pun usai, dan esok hari ia akan ada agenda uts dikampusnya. Ia belajar dengan sangat giat, tetapi alhasil ia hanya dapat termenung tidak konsentrasi.

*kirngggg ... kirngggg ... kringgggg .... ( handphonenya pun berdering )

Sekali ia tidak angkat, karena ia tahu yang menteleponnya adalah kekasihnya, dan ia tahu jika ia mengangkat maupun tidak mengangkatnya mereka akan bertengkar kembali.

*kringgggg ... kringgggg ..... kringgggggg .... ( suara handphone pun semakin sering berdering )

Dengan rada sebal ia mengangkatnya dan berusaha agar terdengar tenang.
"Hallo, kamu kemana ajasi? aku sms ga dibales. aku telepon kamu jarang angkat !! kamu tau kan kita ga bisa dan ga pernah ketemu lagi semenjak saat itu hah!!"
"iya maaf, aku lelah dengan semua kata - kata mu, aku sudah hafal sekali dengan kamu mentelepon kamu akan begini, aku sudah tau" dengan nada tenang ia menjawabnya.
"kok kamu tenang banget sih!! kamu maunya apasi?? mau kita putus??!"
"Iyasudah, jika memang harus begitu. aku tidak menolak. Aku mau kita putus, Percuma saja jika dilanjutkan. itu hanya dapat membuat diri ku semakin lelah dengan setiap tingkah lakumu yang semakin lama berubah. terimakasih atas kisah kasihnya selama ini", ia pun segera mematikan handphonenya. dan ia pun membenamkan wajahnya kedalam bantal. Alhasil ia malah tertidur.

Ia telah melupakan peristiwa beberapa hari tersebut walau masih dalam perasaan yang sedih. Hari ini hari terakhir ia uts, ia berencana mengajak hangout pramada temannya itu berjalan - jalan untuk melepaskan semua beban pikirannya. Masalahpun usai seiring berjalannya uts di kampusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun