Sederhana sekali memahami ini, entah kenapa dipersulit. Lebih dari itu ke makam wali tidak melulu soal itu, ada banyak yang ke sana untuk menggali sejarah dan perjuangan yang bersangkutan dalam dakwah. Itu kenapa populer istilah wisata religi baru-baru ini, ini gejala postif kalau mau dikeola dengan bijak.
Ada pun soal berkah itu, tidak melulu soal terkabul atau tidak ingin kita. Sebab kita tahu, yang mengabulkan adalah Allah. Minimal ada rasa lega dan semangat untuk terus berikhtiar menjemput ridha dan rejeki dari Allah.
Kedangkalan seperti ini tidak seharusnya dijadikan "pembenaran" untuk mengutuk amalan seseorang. Toh, dia tak tahu hati sauadaranya. Silahkan koreksi tapi jangan dulu dihakimi. Terlalu banyak kalam ulama memaparkan kaidah, hikmah dan hukum ziarah soal ini, kalau ini menyesatkan, siapa yang lebih ulama selain mereka? (***)
Pandeglang, 9 Agustus 2025 Â 13.46
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI