Mohon tunggu...
M. Ahsan Shabur
M. Ahsan Shabur Mohon Tunggu... Mahasiswa usk

ahsanshabur079@gmail.com Coffetea0710@gmail.com Its.ahsan07_instagram.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Simpati; Dari Keluarga dan Cara Pandang Remaja Milenial

18 April 2022   16:05 Diperbarui: 18 April 2022   16:13 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tentu perasaan simpati dimiliki oleh setiap orang hanya saja tidak banyak orang memiliki kesempatan dalam mengekspresikannya secara langsung entah itu karena tidak termasuk kedalam organisasi masyarakat atau bahkan karena tidak memiliki cukup banyak waktu atau bahkan uang.

Kaum muda sering diaanggap orang yang tidak memiliki simpati namun kenyataan yang ada banyak dari relawan bahkan pembela masyarakat atas ketidakadilan pemerintah ( Aktivis demo ) sebagian besar adalah remaja.

artinya simpati ada pada setiap orang hanya saja lingkungan dan gaya hidup mempengaruhi dimana dan bagaimana seseorang menempatkan simpatinya.

Namun takut untuk menunjukkan rasa simpati adalah masalah utama yang hadir dalam diri seorang remaja.tidak heran karena untuk bersimpati juga ada resikonya terlebih jika bersimpati atas bencana alam yang menimpa sekolompok orang artinya kita haarus bersimpati dengan menjadi relawan untuk menolong korban bencana alam itu dan bukan berarti kita tidak ikut menjadi korban jugaa dalam melakukan proses evakuasi.

Dari sini kita dapat melihat bahwa remaja milineal adalah manusia normal lainnya yang memiliki rasa simpati yang besar terhadap suatu hal yang terjadi disekitarnya dan tidak jarang banyak remaja juga yang mendapatkan banjir simpati dari masyarakat luas karena suatu keadaan yang dialaminya.pemuda tidak selalu bersifat negatif, 

remaja  yang bersifat negatif harus dibanjiri simpati yang bersifat positif agar ia tahu bagaimana seharusnya ia bertindak dan bersikap dengan tidak merugikan orang lain akan tetapi sebaliknya dengan menguntungkan orang lain didalam kesempitan yang orang tersebut rasakan.

(Oxford English Monographs) Sophie Ratcliffe - On sympathy-Oxford University Press, USA (2009)

Craig Taylor - Sympathy_ A Philosophical Analysis (Swansea Studies in Philosophy)  -Palgrave Macmillan (2002)

David A. Karp - The Burden of Sympathy_ How Families Cope With Mental Illness (2002)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun