Pernahkah kamu bertanya, kenapa seseorang bisa lahir dalam kemiskinan dan tetap sulit keluar darinya, sementara yang lain dengan mudah melesat naik dalam karier atau status sosial?
Jawabannya tidak selalu soal kerja keras atau keberuntungan. Ada satu konsep dalam sosiologi yang diam-diam berperan besar: struktur sosial.
Secara sederhana, struktur sosial adalah pola hubungan yang teratur antara individu, kelompok, dan institusi dalam masyarakat. Ini seperti "kerangka tak terlihat" yang membentuk bagaimana masyarakat bekerja---termasuk bagaimana kita berpikir dan bertindak.
Struktur ini meliputi:
Struktur ekonomi: Siapa yang punya akses ke sumber daya dan siapa yang tidak.
Struktur politik: Siapa yang punya kekuasaan dan bagaimana kekuasaan itu dijalankan.
Struktur budaya: Nilai dan norma apa yang dianggap penting dalam masyarakat.
Pengaruhnya Terhadap Perilaku Individu
Struktur sosial bukan hanya konsep abstrak---ia sangat nyata dalam hidup kita.
Misalnya:
Peluang pendidikan dan pekerjaan seseorang bisa sangat dipengaruhi oleh latar belakang keluarga.
Cara seseorang bertindak atau berbicara seringkali dibentuk oleh kelas sosial atau norma kelompok tempat ia tumbuh.
Sosiolog menyebut ini sebagai hubungan timbal balik antara struktur sosial dan kepribadian. Kita dibentuk oleh masyarakat, tapi kita juga bisa memengaruhi masyarakat---meski tidak selalu dalam kondisi yang seimbang.
Perspektif Teoretis: Melihat dari Berbagai Sudut
Para ahli sosiologi punya beragam cara melihat struktur sosial. Ada yang memandangnya sebagai mekanisme tersembunyi yang menghasilkan pola sosial tertentu, bukan hanya sekadar hubungan antarindividu.
Ada juga pendekatan yang fokus pada:
Aspek demografis (usia, gender, etnis),
Hubungan sosial (siapa bergaul dengan siapa),
Dan budaya (keyakinan dan nilai yang dianut masyarakat).
Semua pendekatan ini membantu kita memahami mengapa masyarakat bisa sangat kompleks dan tak selalu adil.
Struktur Sosial dan Institusi: Dari Relasi ke Lembaga
Tahukah kamu bahwa lembaga seperti partai politik, militer, bahkan negara, bisa muncul dari relasi sosial sederhana?
Misalnya, hubungan patronase (atasan-bawahan yang saling bergantung) bisa berkembang menjadi struktur kekuasaan yang lebih besar dan resmi. Struktur sosial seperti ini sering kali tumbuh dari kondisi ketimpangan dan keterbatasan akses di masyarakat.
Penutup: Kenapa Kita Perlu Paham Struktur Sosial?
Memahami struktur sosial bukan hanya penting untuk akademisi. Ini penting untuk kita semua. Dengan memahami bagaimana masyarakat bekerja, kita bisa:
Lebih kritis terhadap ketimpangan sosial,
Lebih sadar akan posisi kita dalam masyarakat,
Dan, semoga, bisa ikut berkontribusi untuk perubahan sosial yang lebih adil.
Karena pada akhirnya, meski kita hidup dalam "jaring tak terlihat", bukan berarti kita tidak bisa bergerak di dalamnya.
Apa pendapatmu?
Apakah kamu merasa hidupmu lebih dipengaruhi oleh pilihan pribadi, atau oleh struktur yang mengelilingimu? Yuk, diskusi di kolom komentar!
Sumber Referensi:
Levada, I.A. (2019). Social Stratification and Mobility in the USSR.
Zehadul Karim, A.H.M. (2016). Conceptualizing Social Structure: A Reorientative Discussion Based on Persistent Paradoxical Debates. Anthropologist.
Schnittker, J. (2013). Social Structure and Personality. In Handbooks of Sociology and Social Research.
House, J.S. (2017). Social Psychology: Sociological Perspectives.
Soylu, F.E. (2022). Social Structure in New Economic Sociology: An Evaluation Through a Critical Realist Approach. Sosyoekonomi.
Haveman, H.A., & Wetts, R. (2019). Contemporary Organizational Theory: The Demographic, Relational, and Cultural Perspectives. Sociology Compass.
Martin, J.L. (2009). Social Structures.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI