Mohon tunggu...
Mahlia Jumaidar
Mahlia Jumaidar Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Kita bukan hanya umat membaca tapi juga umat menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masalah dan Kesalahan

23 Juni 2020   18:24 Diperbarui: 23 Juni 2020   18:33 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Manusia tak pernah jauh dari dua kata yaitu salah dan masalah. Setiap kesalahan pasti ada ampunan dan setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Namun, tak sedikit manusia yang enggan minta maaf ketika berbuat salah dan banyak pula manusia mencari jalan pintas untuk meyelesaikan masalah, walaupun jalan pintas itu akan menambah masalah ke depannya. 

Kita tidak pernah tau kapan kita akan melakukan kesalahan dan kapan kita akan mendapat masalah. Tugas kita hanyalah melakukan yang terbaik setiap harinya walaupun masalah dan kesalahan bisa saja terjadi setelah kita melaksanakan tugas dengan baik.

Tak sedikit orang sukses yang masa lalu nya penuh dengan masalah dan kesalahan. Seperti salah satu tokoh besar dalam Islam dialah Umar bin Khattab pemuda perkasa yang awalnya memusuhi Islam, bahkan pernah membunuh anak perempuannya karena kala itu anak perempuan dianggap aib oleh masyarakat jahiliyah. Umar yang perkasa mendapat hidayah dari Allah, lewat bacaan Al-Quran adik iparnya yaitu Sa'id bin Zaid ia terpukau pada Islam. Ya, Umar yang awalnya menentang Islam malah jatuh cinta pada agama ini. Umar sangat menyesal atas kesalahan-kesahalannya dahulu, ia menangis tersedu-sedu ketika mengingat dosanya mengubur anak perempuan tak bersalah hidup-hidup. Islam membawanya ke arah perubahan, dialah Umar yang penuh penyesalan hingga akhirnya menjadi Khalifah ke dua setelah Abu Bakar. Memimpin Islam dengan adil dan bijaksana. Amat besar kesuksesannya. 

Dari kisah Umar kita belajar, bahwa penyesalan akan membuka pintu kebahagiaan. Jangan malu minta maaf, jangan malu mengakui kesalahan. Begitu juga dengan masalah, jangan mundur meninggalkan masalah. Katakan dengan lantang "Wahai Masalah Yang Besar Aku Punya Allah Yang Lebih Besar !"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun