Hal ini membuat guru menjadi bertanya-tanya, apa benar alasan yang diberikan? Jikapun benar alasannya, apakah itu hal yang bisa dibenarkan? Akhirnya guru menjadi serba salah, dan konsentrasi mengajar pun menjadi terganggu.
Contoh lain, ada juga siswa yang tidak menghidupkan kameranya ketika belajar. Ketika guru menegur, siswa menghidupkannya. Selang beberapa waktu, kembali dia mematikannya. Lagi-lagi pikiran guru terdistraksi, antara menerangkan materi dan menjaga kedisiplinan siswa belajar. Imbasnya, guru menjadi tidak fokus dalam mengajar.
Dari contoh-contoh tersebut, kita bisa pahami bahwa berkurangnya fokus dan keseriusan salah satu siswa akan berdampak besar bagi guru pengajar.Â
Jika guru terganggu fokusnya, maka bukan hanya satu siswa yang akan merasakan dampaknya, tetapi seluruh siswa di dalam kelas akan menjadi korbannya.
Penanganan Guru
Oleh karenanya, hal ini memerlukan perhatian dan penanganan khusus dari guru. Yang utama perlu dilakukan guru adalah membangun dialog yang baik dengan siswa.
Dialog yang baik dengan siswa dilakukan dengan tanpa menyiratkan perasaan memarahi atau menghakimi. Dialog dari hati ke hati akan meningkatkan kehangatan atau hubungan antara guru dan siswa. Hal ini paling tidak akan bisa sedikit mengurai permasalahan.
Dengan adanya dialog akan membuat siswa semakin menghargai gurunya dan pastinya akan lebih fokus dan serius mengikuti pembelajaran guru tersebut.
Selain itu, membangun komunikasi yang baik dengan orang tua juga bisa menjadi kunci mengatasi permasalahan. Karena siswa belajar dari rumah, peran orang tua sangat krusial untuk mengondisikan siswa untuk bisa belajar dengan baik di rumah.
Di era pembelajaran daring, orang tua seharusnya menjadi partner terbaik guru dalam memberikan pendidikan dan pengajaran terbaik kepada siswa.Â
Guru aktif memberikan info pembelajaran kepada orang tua, orang tua aktif memberikan info kondisi siswa kepada guru. Jika komunikasi dua arah ini berjalan baik, siswa akan lebih terkontrol dalam belajar daring.
Selain perhatian dari sisi siswa dan orang tua, guru juga seharusnya bisa memberikan perhatian dari sisi dirinya sendiri. Agar terbentuk fokus dan keseriusan siswa, guru juga perlu memulainya dari diri sendiri. Artinya, guru juga perlu meningkatkan fokus dan keseriusan dalam mengajar.