Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyoal Kualitas, Komprehensivitas, dan Universalitas Guru

18 November 2020   17:05 Diperbarui: 18 November 2020   17:13 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru mengajar di dalam kelas (KOMPAS/RIZA FATHONI)

Guru harus berperan sebagai diplomat kebaikan yang bisa membawa nilai-nilai kebaikan ke seluruh dunia, tanpa membedakan ras, warna kulit, etnis, bahasa, dan agama. 

Membaca Zaman

Untuk memiliki ketiga hal tersebut seorang guru harus mampu membaca zaman dengan baik. Membaca zaman dengan memahami ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik. 

Tidak hanya memahaminya tetapi juga mampu menggunakannya dan mengevaluasi kebaikan dan kekurangan yang ada di dalamnya.

Tanpa adanya evaluasi, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat rentan disalahgunakan. Sesuatu yang baik, bisa saja justru membawa keburukan yang besar dalam kehidupan.

Selain ilmu pengetahuan dan teknologi, guru juga harus mampu memahami budaya dan peradaban yang ada di zaman ini. Budaya dan peradaban modern saat ini mencakup nilai-nilai sosial, pemikiran, dan ideologi yang berkembang di masyarakat. 

Guru yang tidak mampu membacanya dengan baik, bisa jadi akan terjebak pada sebuah lubang kesalahan yang mungkin akan sulit dan memerlukan waktu untuk memperbaikinya.

Kualitas, komprehensivitas, dan universalitas jangan sekedar hanya dijadikan sebuah pengetahuan, ketiganya perlu untuk dihidupi dengan dengan membaca zaman dengan baik. Menghidupinya akan membawa kepada sebuah kebijaksanaan, dan kearifan.

Ulama, intelektual, dan inspirator pendidikan Muhammad Fethullah Gulen pernah berkata, "Peran pendidik adalah mengisi ilmu pengetahuan dengan kebijaksanaan sehingga pendidikan bisa bermanfaat bagi masyarakat." Bijaksana artinya selalu menggunakan akal dan budinya dalam berpikir. 

Ya selain akal tempat pengetahuan dipikirkan, budi juga harus turut berperan. Budi adalah alat batin yg merupakan paduan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruknya sesuatu. Begitulah seharusnya, dalam ilmu, akal dan budi harus disatukan sehingga akan muncul kebijaksanaan. Jika tidak ilmu tidak akan ada manfaatnya.

Alhasil, kualitas, komprehensivitas dan universalitas adalah hal penting yang mesti ada pada seorang guru. Itu semua akan membentuk pengetahuan yang baik (good knowledge) pada diri seorang guru. Pengetahuan yang baik didapatkan dengan mampu membaca zaman dengan baik.

Membaca zaman berarti menghidupi pengetahuan yang dimiliki dengan cara yang benar. Jika seorang guru mampu menghidupi pengetahuannya, maka semua itu akan berubah menjadi sebuah kebijaksanaan. Inilah profil seorang pendidik ideal yang bisa menjadi contoh dan teladan bagi siswa-siswanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun