Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Setiap Siswa Berbeda, Setiap Guru Juga Berbeda

25 Oktober 2020   20:37 Diperbarui: 27 Oktober 2020   10:46 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru Mengajar di Kelas (kompas.com)

Jika anda harus memilih antara berlibur ke pantai atau ke gunung mana yang anda pilih? Pasti setiap kita memiliki pilihan yang berbeda, bukan?

Kalau saya memilih pergi ke gunung. Mengapa? Ada banyak alasan, diantaranya saya ingin melihat pemandangan, ingin mendengar semilir angin, ingin merasakan dinginnya cuaca pegunungan, ingin minum teh manis hangat, dan ingin menghirup udara segar di atas gunung.

Pertanyaan yang sama diajukan oleh seorang trainer dalam sebuah pelatihan. Ini adalah cara yang sering dilakukan oleh seorang trainer Neuro-Linguistic Programme (NLP) untuk mengetahui tipe belajar seseorang.

Neuro-Linguistic Programme (NLP) adalah sebuah ilmu yang menggunakan pendekatan penyusunan kata-kata sehingga bisa masuk kedalam jiwa seseorang.

Dilansir dari laman wikipedia.com, "NLP diciptakan oleh Richard Bandler dan John Grinder di California, USA pada tahun 1970-an. Penciptanya mengklaim adanya hubungan antara proses neurologi (neuro), bahasa (linguistic) dan pola perilaku yang dipelajari melalui pengalaman (programming) dan bahwa hal tersebut dapat diubah untuk mencapai tujuan tertentu dalam kehidupan."

Tipe Belajar Manusia

Dalam NLP, ada 5 cara manusia dapat menerima informasi yang erat kaitannya dengan tipe belajar, yaitu Auditori, Visual, Kinestetik , Gustatory dan Olfactory. 

Kelima tipe belajar tersebut mengandung perbedaan yang sangat signifikan. Salah memahami tipe belajar akan berdampak pada proses pembelajaran yang tidak akan maksimal.

Dengan menganalisis jawaban seseorang dari pertanyaan yang diajukan, seorang trainer NLP mampu memperkirakan tipe belajar efektif seseorang.

Bukan jawaban pertanyaan pantai atau gunung yang dianalisis, tetapi jawaban mengapa memilih pantai dan gunung yang bisa dianalisis. Pertanyaan pantai dan gunung sebenarnya lebih ditujukan untuk mengarahkan jawaban pertanyaan kedua agar bisa menggambarkan apa yang benar-benar disukai.

Dari contoh alasan-alasan yang saya kemukakan di atas, semuanya sudah mewakili kelima cara belajar yang mungkin ada pada diri seseorang. Itu bisa dipahami dari kata kerja yang digunakan. Setiap kata kerja mengacu kepada satu tipe belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun