Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Saya Setuju Pak Anies Tarik Rem Darurat

10 September 2020   10:12 Diperbarui: 10 September 2020   19:29 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Tangkapan layar dari akun Youtube Pemprov DKI Jakarta via kompas.com, Gambar sudah diolah)

Lalu, apa yang sebenarnya disampaikan Pak Anies pada keterangan pers itu?

Sebelum kita masuk ke inti isi pemaparan, saya ingin membahas sedikit mengenai bagaimana gaya Pak Anies menyampaikan pemaparannya.

Pertama, Pak Anies menyampaikan pemaparannya dengan menggunakan data statistik yang lengkap terkait dengan kebijakan yang akan diambil. Hali ini begitu penting dilakukan seorang pemimpin dalam meyakinkan masyarakat, apalagi masyarakat Ibu kota yang notabenenya kritis dan memiliki tingkat level pendidikan yang tinggi.

Kedua, Pak Anies mencoba meyakinkan masyarakat dengan hati. Apa maksudnya? Kata-kata menyentuh hati digunakan Pak Anies. Misalnya, rakyat yang meninggal adalah saudara kita, bantuan sosial menjadi tanggung jawab pemerintah dan apresiasi kepada para tenaga medis yang menjadi orang yang paling berjasa di penangan covid-19.

Ketiga, kespontanan Pak Anies. Saya pikir, pak Anies tidak merencanakan untuk menjelaskan secara detail grafik-grafik yang ada di paparan beliau. Karena merasa diperlukan, di tengah-tengah paparan, Pak Anies beberapa kali maju ke depan monitor dengan membawa microphone meja yang ada di tangannya. 

Dugaan saya ini adalah kespontanan Pak Anies dalam menjelaskan duduk permasalahan. Gaya spontan ini yang menurut saya menunjukkan ketulusan beliau untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat.

Kebijakan Tarik Rem Mendadak

Sebenarnya inti dari pemaparan Pak Anies adalah bahwa mulai Senin depan (14/9/2020) Jakarta akan kembali memasuki masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merevisi PSBB transisi. Katanya ini adalah kebijakan tarik rem mendadak.

Kebijakan ini diambil karena meningkatnya kembali angka positif covid-19 di Jakarta. Hal ini menyebabkan daya tampung rumah sakit diprediksi akan bisa mencapai titik maksimum dalam beberapa hari kedepan. 

Maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terpaksa memilih langkah menarik rem darurat. Jika tidak, maka akan semakin banyak pasien yang tak tertangani dan angka kematian pun akan semakin tinggi.

Menurut saya, kebijakan Pemprov Jakarta ini sangat tepat, sebelum keadaan semakin memburuk. Sebenarnya, jika ditilik lebih dalam Jakarta sebenarnya bisa saja menjadi seperti Wuhan, jika masyarakat Jakarta mau lebih bersabar. Seperti kita ketahui, kota Wuhan berhasil menekan laju covid-19 yang asal mulanya dari daerah mereka.

Wuhan menjadi kota pertama yang terjangkit dan Wuhan pun menjadi kota pertama yang melakukan lockdown, bahasa lainnya PSBB. Dunia sempat mengkhawatirkan kondisi Wuhan saat itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun