Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

RCTI dan iNews Menggugat, Membedakan Esensi dan Realitanya

30 Agustus 2020   07:42 Diperbarui: 1 September 2020   04:23 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Live Streaming di media sosial. (sumber: Salesforce.com via kompas.com)

Minggu ini pemberitaan diramaikan dengan kabar gugatan RCTI dan iNews ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk melakukan judicial review UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran).

Dilansir dari detik.com, Corporate Legal Director MNC Group Christophorus Taufik dalam keterangan tertulis MNC Group, Jumat (28/8/2020) menuliskan, "RCTI dan iNews bukan ingin kebiri kreativitas medsos, uji materi UU Penyiaran untuk kesetaraan dan tanggung jawab moral bangsa".

Pernyataan ini menarik untuk diulas, terutama dari sisi esensi dan realitanya.

Realita Zaman Digital

Saya akan mulai menjelaskan hal ini dengan sebuah pertanyaan, "Masihkah ada yang menonton TV?". Jawabannya beragam pastinya.

Terus terang, saya pribadi sudah lama tidak menonton TV. Saya merasa tidak memerlukan lagi TV karena saya merasa semua yang saya mau tonton ada di internet.

TV di rumah pun disambungkan ke flash disk untuk menonton sesuatu yang sudah di download atau langsung menyambungkannya dengan internet melalui laptop.

Teringat dulu ketika kecil, kita mau nonton film kartun Doraemon saja harus menunggu jam tayangnya. Selain itu hanya seminggu sekali dan cuma setengah jam tayangnya, belum lagi diselingi iklan.

Sekarang, anak saya nonton kartun Doraemon bisa berjam-jam, tanpa iklan dan bisa ditonton kapan saja waktunya.

Inilah alasan kami sekeluarga sudah tidak lagi menonton stasiun TV. Kami lebih memilih streaming melalui internet. Terlepas plus dan minusnya dalam berselancar di internet.

Di daerah perkotaan bahkan sudah merambah ke sebagian pelosok daerah pedesaan internet sudah menjadi suatu hal yang biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun