Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kemampuan Bertindak Siswa yang Penting di Era BDR

15 Agustus 2020   12:38 Diperbarui: 16 Agustus 2020   11:53 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Student agency juga bisa menguatkan reflective learning siswa.| Sumber: ANTARA FOTO/Syaiful Arif

Baru-baru ini, Kemdikbud mengeluarkan kurikulum darurat di masa pandemi. Kurikulum yang lebih ramping dan sederhana. Kurikulum yang hanya memasukkan materi yang esensial dan materi yang merupakan prasyarat materi selanjutnya.

Disinilah peran guru begitu penting untuk bisa mengadaptasi kurikulum darurat menjadi sebuah silabus pembelajaran yang baik yang akan mendorong sense of agency siswa.

Poin penting lain dari definisi student agency adalah kemerdekaan siswa dalam belajar. Konsep Merdeka Belajar yang menjadi branding Mas Menteri Nadiem Makarim terasa pas dengan hal ini.

Setiap siswa harus belajar bagaimana belajar yang baik untuk dirinya. Belajar adalah self-regulated learning atau juga disebut personalized learning. Belajar harus dikembalikan kepada siswa itu sendiri. Siswa diberdayakan untuk mencari jalannya sendiri untuk menguasai materi pembelajaran.

Sudah tentunya hal ini harus diimbangi dengan akuntabilitas siswa dalam pemahaman konsep dan skill yang dikontrol oleh guru. Jangan sampai guru membiarkan kesalahan konsep dan skill yang mungkin dan sangat rentan terjadi pada siswa.

Guru berperan mendorong siswa untuk mengambil inisiatif, meningkatkan kemampuan kognitif siswa, menaikkan motivasi siswa dan menjamin respon yang baik bagi siswa terhadap pelajaran. Peran guru tidak boleh tergantikan dalam pemahaman ini.


Dari sisi lain, student agency juga bisa menguatkan reflective learning siswa. Dengan mendorong siswa untuk aktif berpikir, mengeluarkan ide dan berdiskusi dengan teman secara tidak langsung siswa sudah merefleksikan apa yang telah dipelajarinya.

Seperti kita ketahui, dalam belajar bukan hanya pengalaman belajar yang penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah merefleksikan pengalaman itu. Menjadikan pengalaman belajar menjadi perspektif pemahaman yang akan membawa wawasan baru.

Prioritas dan Dimensi Student Agency

Zmuda & Kallick (2017) dalam bukunya Students at the Center: Personalized Learning with Habits of Mind, mengatakan bahwa ada empat prioritas student agency dalam pembelajaran; suara siswa (voice), co-creation siswa, konstruksi sosial (social construction) siswa dan penemuan jati diri siswa (self-discovery).

Dengan suara (voice), siswa memahami apa yang dipelajari dan bagaimana dia memahami. Co-creation adalah membimbing siswa untuk memahami tantangan belajar dan mengkreasi konsep belajar yang ingin dikembangkannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun