Seorang emak, yang awalnya sudah begitu kerepotan dengan nginem alias jadi pembantu, lalu harus menjadi boss untuk pekerjaannya sendiri gara gara gaji suami dipotong hampir 50% gara gara corona, masih juga harus menjadi seorang emak untuk anak bayi.Â
Sekarang perannya bertambah ketika dia harus menjadi seorang guru tanpa tanda bayaran, malah harus tombok kalo orang Jawa bilang. Bisa dibayangkan betapa capeknya sang emak dan ini bisa menjadi pemicu meningkatnya emosi sang emak, bahkan tidak sekali dua kali emosi itu meledak ledak.Â
Nah untuk mencegah meledaknya emosi tersebut, emak memilih untuk memberikan peran seorang guru yang harusnya diemban oleh guru di sekolah kepada guru les.Â
Lantas bagaimana dengan anaknya? Apakah anaknya merasa bahwa konflik itu benar benar berkurang atau bahkan hilang  sama sekali? Mungkin untuk sang emak, hal itu benar benar sangat membantu. Bisa dibayangkan, emak gak harus membelajari anaknya lagi, karena mereka sudah diajar oleh guru les. Emak tinggal tunggu hasil laporan belajar. Tapi buat anak, mungkin mereka justru kehilangan kesempatan untuk bisa belajar bersama emaknya dan mendapat belajar yang menyenangkan bersama emaknya.Â
Sebagai solusi apabila emak gak bisa menjawab pertanyaan anak
Mungkin memang benar. Sebagai contoh, pelajaran anak SD di jaman sekarang, itu mungkin setara dengan pelajaran kita di jaman SMP atau SMA. Padahal sudah berapa tahun kita meninggalkan buku paket dan buku LKS?Â
Masih untung kalo dulu kita mendapat rangking di kelas dan termasuk siswa yang diunggulkan. Tapi bagaimana dengan kita yang dulu bisa naik kelas aja untung. Itupun nilainya mesti dinaikin. Keberadaan seorang guru yang selalu intens dengan semua pelajaran anak anak kita, akan sangat membantu.Â
Selain itu, anak anak juga mungkin akan lebih bisa memahami dengan cara pengajaran para guru yang mungkin saja masih fresh graduate dari sebuah universitas.Â
Tempat untuk emak bersosialisasi
Bagi beberapa emak, mungkin ini bisa menjadi waktu dimana dia bisa beristirahat dan bersosialisasi dengan para emak yang lain. Anaknya belajar dan emaknya ngerumpi.Â
Mungkin tidak semua emak begitu, tapi bisa dipastikan pasti ada emak emak yang berpikiran begitu. Mungkin juga malah ada yang berbisnis di tempat bimbingan belajar anaknya.Â