Itu fakta lapangan yang saya lihat selama ini. Mungkin kamu punya mata yang lebih luas, dan mungkin pandangmu lebih memprihatinkan daripada saya. Boleh ceritakan di kolom komentar ya. :)
Walau data ini tidak bisa membuktikan keseluruhan bagaimana kondisi pendidikan kita saat ini, tapi setidaknya, dari data PISA ini kita punya gambaran bahwa begitu tertinggalnya pendidikan kita dengan negara-negara di luar sana.Â
Kita lihat fakta lapangannya saja. Maaf kalau sakit hati. Banyak guru PNS yang relatif hanya mengejar uang tanpa meningkatkan profesionalitasnya dalam mengajar. Banyak guru PNS yang relatif hanya mengejar administratif daripada kepentingannya mengajar.Â
Banyak guru honorer yang mengajar di sekolah negeri, mengerjakan sesuatu melebihi apa yang harusnya ia kerjakan. Banyak guru honorer di luar sana yang di gaji tidak sesuai dengan gelarnya.
Ya, itu fakta lapangan yang saya alami. Maaf kalau saya harus mengatakan ini. Tapi memang itu fakta lapangan yang ada. Walau tidak semua guru seperti itu. Itulah kenapa saya menggunakan kata "relatif". Karena tidak semuanya seperti yang saya sebutkan di atas.Â
Banyak juga kok guru PNS yang memang kualitasnya adalah sesuai dengan pangkat PNS-nya. Dan banyak pula guru honorer yang punya kualitas bagus, tapi belum menjadi PNS. :D
Sebegitu mirisnya pendidik dan pendidikan kita.
Bahkan, dilansir dari kompas.com, salah seorang pendiri aplikasi pendidikan online, yaitu Belva Devara mengatakan kalau pendidikan di negara kita ini sudah sangat tertinggal jauh. Setidaknya butuh waktu sekitar 128 tahun untuk menyeimbangkan pendidikan kita dengan negara maju.Â
Saya sebagai pendidik pun shock ketika membaca angka 128 tahun disebuah artikel. Itulah kenapa saya ingin share ini juga ke semuanya. Agar kita sama-sama introspeksi bersama untuk memajukan pendidikan negara kita.
Apalagi ditambah pandemi yang seperti ini, membuat pendidikan kita semakin terperosot jauh ke bawah. Pandemi ini sangat berpotensi besar dalam memundurkan pendidikan negara kita. Apa yang kita semua rasakan saat ini, itulah kendalanya.
Saya tidak menyalahkan Tuhan atas pandemi ini. Tapi, saya ingin menyampaikan bahwa Indonesia belum bisa mengontrol pendidikannya dengan baik di tengah pandemi seperti ini. Indonesia belum bisa beradaptasi sepenuhnya. Sehingga, pendidikan kian merosot dari bulan ke bulan. Sekarang, lihat saja fakta lapangan yang ada.