Keesokan harinya kembali terjadi kehebohan di kalangan masyarakat. Karena ada orang kaya yang semalam katanya menerima sedekah. Tanpa sepengetahuan si Fulan ternyata penerima sedekahnya adalah orang kaya.
Beberapa orang menertawai dan mencemooh orang tak dikenal yang telah bersedekah tersebut. Mereka menilai itu adalah sebuah kebodohan dan kesalahan.
Si Fulan terkejut. Ia sangat sedih mendengar kabar tersebut. "Ya Allah. Segala puji bagi-Mu. Aku bersedekah kepada pencuri, wanita pelacur dan orang kaya." Ada penyesalan dan rasa putus asa dalam hatinya.
Rupanya Allah ingin memberikan petunjuk atas permasalahan tersebut. Dalam riwayat tersebut diceritakan tiba-tiba ada orang yang datang entah dari mana menepuk bahu si Fulan.
"Wahai Fulan. Janganlah engkau bersedih dan menyesali atas apa yang telah engkau sedekahkan. Mudah-mudahan sedekah yang engkau berikan kepada pencuri akan membuat ia berhenti mencuri"
Sejenak ia berhenti dan melanjutkan ucapannya. "Mudah-mudahan sedekah yang engkau berikan kepada wanita pelacur akan membuat ia berhenti berzina. Dan sedekahmu kepada orang kaya akan membuatnya sadar sehingga mau mensedekahkan sebagian hartanya."
Si Fulan seolah-olah terbuka pikiran dan pintu hatinya oleh ucapan orang tersebut. Allah memang Maha membolak-balikkan hati seseorang.
Orang yang bersedekah mendapatkan pahala sesuai niatnya meskipun diterima oleh yang tidak berhak mendapatkanya. Selama dia tidak tahu kondisi sebenarnya orang yang menerima sedekah.
Walaupun yang terbaik memang bersedekah kepada kaum kerabat yang saleh dan orang-orang yang membutuhkan daripada ke selain mereka. Tapi jangan sampai keragu-raguan justru membuat kita enggan berbagi. Wallahu a'lam bish-shawab.
Tangerang, Mei 2021
Mahendra Paripurna