Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Musala Nurul Jannah yang Unik dan 'Ngangenin', Cahaya Surga di Tengah Ramadan dan Pandemi

30 April 2021   15:39 Diperbarui: 30 April 2021   15:58 3019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika melihat sekilas dari segi bangunannya nyaris tak ada yang spesial dari Mushola Nurul Jannah dibanding mushola lainnya. Tempat ibadah ini memang terlihat asri dengan bangunan hijau berlantai duanya. Sementara di dekatnya terdapat sebuah lapangan bulutangkis untuk warga berolahraga.

Begitu memasuki ruangan mushola, yang terasa sejuk walau cuaca cukup terik karena dilengkapi oleh lima buah pendingin udara sumbangan dari seorang donatur, barulah terlihat penampakan yang cukup langka di saat ini.

Suasana mushola terlihat ramai dengan anak-anak yang sedang mengaji. Ada yang memegang Al Quran dan ada juga yang memegang buku Iqro di tangannya. Pemandangan mushola yang unik dan 'ngangenin' yang mulai jarang terlihat selama lebih dari setahun belakangan ini.

*****

Pandemi memang telah mengoyak sendi-sendi kehidupan beragama di Indonesia. Tidak hanya Islam tetapi juga agama-agama lain yang ada di Indonesia.

Umat beragama tak lagi bisa leluasa beribadah seperti tahun-tahun sebelumnya. Pembatasan berkumpulnya orang dan penerapan prokes membuat aktivitas ibadah menjadi terhambat.

Dok.pribadi
Dok.pribadi

Mushola Nurul Jannah yang ada di lingkungan perumahan Puri Bintaro Hijau kota Tangerang termasuk tempat ibadah yang kena imbasnya.

Pada Ramadan tahun lalu, karena adanya himbauan pemerintah dan juga dari MUI maka ibadah-ibadah berjamaah selama bulan puasa ditiadakan. Mulai dari shalat Tarawih, tadarus dan buka puasa bersama.

Tapi mungkin ada yang unik dan berbeda dari tempat ibadah lain. Jika kebanyakan tempat lain cenderung pasrah dan membiarkan semangat keislaman menurun dan mungkin mati. Tidak demikian dengan Nurul Jannah.

Jika dilihat sejarahnya. Sejak awal pembangunan memang sudah terlihat semangat para warga saat bergotong-royong maupun mendonasikan sebagian hartanya untuk membangun mushola.

Semangat untuk beribadah bersama bahkan sedemikian menggebunya. Hingga dulu, saat kondisi belum selesai saja, dengan beratapkan terpal, berlantai semen dan di kelilingi tiang-tiang besi yang belum rapi, Shalat berjamaah sudah dilaksanakan.

Dok. Bpk. Arif Wijaya
Dok. Bpk. Arif Wijaya

Seiring waktu dengan bantuan 'kencleng' yang dibagikan ke setiap rumah warga dan beberapa donatur, pembangunan dapat berlanjut hingga ke lantai dua.

Pandemi telah mengubah kebiasaan orang terutama anak-anak. Mereka jadi bergantung kepada gawai. Permainan 'game online' kian marak. Karena terbatasnya aktivitas yang bisa dilakukan selama pandemi.

Kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring. Praktis gawai menjadi pusat perhatian setiap anak. Sementara pengetahuan anak tentang islam, ibadah dan Al Quran juga terhenti karena banyak tempat pengajian yang tutup.

Melihat hal ini para ustadz yang biasa berdakwah di Mushola Nurul Jannah terpanggil untuk memecahkan masalah ini. Akan ada satu generasi yang hilang dari mengenal Islam dan Al Quran jika dibiarkan terus-menerus.

Dok.pribadi
Dok.pribadi

Mushola Nurul Jannah melalui Ustadz Dadang mulai mengajak anak-anak di lingkungan perumahan untuk mengikuti pengajian yang diselenggarakannya.

Awalnya hanya satu dua orang yang datang namun makin lama bertambah. Tapi namanya anak-anak terkadang ada juga yang belum konsisten kehadirannya.

Kondisi ini tidak menyurutkan keinginan sang ustadz mengajak dan membangunkan semangat belajar islam anak-anak. Sedikit atau banyak yang datang bukanlah masalah.

Pendidikan aqidah melalui cerita-cerita nabi dan para sahabat ikut melengkapi. Disamping berbagai kuis dan materi keilmuan yang menambah keimanan.

Perlahan tapi pasti berkat mushola Nurul Jannah makin banyak anak-anak yang semula masih di tingkat Iqro naik ke kelas Al Quran. Dan bertambahnya hafalan dan pengetahuan tentang surat dan hadits.

Baca juga : Ketika anak bertanya: Pah, bolehkah aku tak meminum madunya?

Gawai juga dimanfaatkan dengan membuat group whatsap pengajian anak. Berisikan berbagai materi keislaman dan ceramah singkat kadang disertai tugas-tugas yang harus diselesaikan.

Demi membentengi berbagai pengaruh buruk dari gawai mushola Nurul Jannah juga membuat group khataman anak. Setiap anak diminta membaca setiap harinya satu juz dan melaporkannya di group tersebut.

Sesekali ada hadiah yang dibagikan untuk anak-anak yang rajin dan berprestasi. Dan bagi anak-anak yang berhasil menjawab pertanyaan atau kuis yang diberikan.

Dok.pribadi
Dok.pribadi

Pengajian dilaksanakan setiap habis shalat lima waktu. Cukup padat mengisi aktivitas harian anak selama seharian.

Di Ramadan tahun ini pemerintah sedikit melonggarkan aturan. Bagi daerah zona hijau diperbolehkan melaksanakan shalat tarawih.

Momen ini membuat rasa kangen yang melanda selama setahun tak beribadah ramadan di mushola ini terbayarkan. Tarawih dan tadarus malam kembali dilaksanakan untuk umum.

Suasana tarawih (dok.pribadi)
Suasana tarawih (dok.pribadi)

Suasana kehangatan ramadan terpancar di mushola Nurul Jannah. Momen berbuka puasa walaupun mayoritas dihadiri anak-anak santri pengajian lumayan menyenangkan.

Suasana buka bersama para santri anak (dok.pribadi)
Suasana buka bersama para santri anak (dok.pribadi)

Selain itu ada Pengajian bapak-bapak dan ibu-ibu pada malam Jum'at dengan membaca surat yasin. Sementara di Jum'at pagi selepas Shalat Shubuh ada aktivitas membaca surat Al Kahfi disertai ceramah singkat hingga waktu Syuruq tiba.

Baca Juga : Olahraga Ringan Ini Bikin Tubuhmu Tetap Fit Saat Ramadan

Setiap hari Minggu pagi Mushola Nurul Jannah mengadakan pengajian dengan membaca zikir Ratibul Haddad. Dilanjut ceramah dengan materi berbeda setiap minggunya hingga waktu Syuruq.

Materi kajian untuk Minggu pertama adalah Tahsin Al Quran bersama Ustad Abdul Manaf, Minggu kedua adalah Aqidah bersama Ustad Johan Wahyudi, Minggu ketiga adalah Fiqih Ibadah bersama Ustad Hadrowidan untuk Minggu keempaf adalah kajian kitab Riyadus Sholihin bersama Ustad Dadang.

Inilah yang membuat mushola Nurul Jannah begitu unik dan 'ngangenin'. Walaupun hanya mushola kecil, ia bagaikan cahaya surga dengan berbagai aktivitas ibadah dan syiar agamanya. Terutama selama bulan Ramadan di tengah pandemi yang sedang melanda negeri.

Tangerang, April 2021
Mahendra Paripurna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun