Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Debat Capres, Ibarat Duel MMA yang Tanpa Kuncian dan Pukulan, Salahkah Berharap Lebih ?

22 Januari 2019   11:11 Diperbarui: 23 Januari 2019   19:45 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena menonton Debat Capres kemarin jika diibaratkan itu seperti melihat duel MMA tapi tanpa ada yang saling kunci dan saling pukul lalu apa yang mau dilihat. Andaipun ada serangan itupun diatur ke arah mana harus memukul dan ke arah mana harus menghindar dan menangkis. Kapan waktu menyerang dan kapan waktu bertahan. Jadi seperti menonton film Warkop DKI ketika adegan perkelahian yang dilakukan secara "slow motion" bukan lagi tarung bebas, sangat jauh dari kesan seru dan menambah wawasan masyarakat.

Banyak masyarakat yang mengatakan lebih seru menonton debat di Indonesia Lawyer Club (ILC) yang dipandu Karni Ilyas dibanding debat kemarin. Ada pengetahuan dan pencerahan setelah menontonnya.

Salahkah saya selaku orang awam berharap lebih dari Debat Capres agar tidak salah dalam memilih ? Karena berita hoax yang beredar secara masif dan perdebatan panjang antar para pendukung di medsos hanya bisa di redam dengan klarifikasi melalui ajang debat resmi seperti Debat Capres ini yang di jawab langsung oleh masing-masing pasangan Capres.

Semoga saja debat-debat berikutnya akan lebih baik dan menjawab semua kritikan dari khalayak umum yang menyaksikan.

Tangerang, Januari 2019
Mahendra Paripurna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun