Mohon tunggu...
Alif Mahendra
Alif Mahendra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi Pendidikan Nilai Untuk Lampung Damai

23 Mei 2018   21:40 Diperbarui: 23 Mei 2018   22:21 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstrak

Tulisan ini membahas tentang urgensi pendidikan nilai untuk Lampung damai. Lampung adalah Provinsi yang disebut sebagai "Indonesia Mini" karena di Provinsi Lampung terdapat berbagai suku, dari mulai suku asli Lampung dan suku pendatang. Banyaknya jiwa yang hidup di Provinsi Lampung ini tidak langsung begitu saja selalu membawa kedamaian, setiap kehidupan pasti akan ada masalah yang silih berganti datang. Akan tetapi, dengan ditanamkannya pendidikan nilai pada masyarakat Lampung, maka perbedaan-perbedaan yang nampak akan bisa ditutupi oleh satu sama lain, sehingga tidak mungkin terjadi perpecahan antara masing-masing suku. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang memfokuskan penelitian pada penelitian kepustakaan atau library research dengan meneliti tulisan yang terdapat di dalam buku dan jurnal-jurnal yang relevan dengan permasalahan yang peneliti jadikan topik dalam penelitian yaitu pendidikan nilai bagi masyarakat Lampung. Hasil dari penelitian ini telah menunjukkan pendidikan nilai sangat penting bagi masyarakat Lampung, bagi masyarakat asli Lampung maupun pendatang. Pendidikan nilai bisa mengendalikan keadaan yang sedang terjadi di sekitar masyarakat Lampung. Karena masyarakat yang tinggal di Provinsi Lampung bukan hanya suku asli Lampung, mereka akan berbaur dengan suku-suku yang lain, suku asli Lampung tidak akan membeda-bedakan ras, agama, suku dan lain-lain setelah mengenal pendidikan nilai, sehingga masyarakat Lampung bisa hidup dengan damai antar sesamanya.

A. Pendahuluan

  Fenomena kekerasan terjadi terus menerus dan dimana-mana dalam skala yang semakin luas dan serius. Ini adalah sebuah bayangan buruk mengenai citra kita sebagai suatu bangsa. Mengapa ini semua terjadi pada bangsa kita yang sebelumnya disebut bangsa yang ramah, suka bergotong royong, suka bertoleransi, suka hidup dalam damai, penuh kerukunan, dan berbudaya tinggi.
Segala sesuatu pasti ada sebab dan akibatnya, sudah nampak jelas sekali fenomena semacam kekerasan dan tidak adanya rasa toleran ini, diakibatkan dari kegagalan pendidikan dalam melaksanakan pendidikan nilai. Nilai-nillai luhur yang ditanamkan di sekolah, tampaknya tidak masuk dan tidak berkembang dalam diri pserta didik.


  Tidak hanya ranah pendidikan formal saja, namun pendidikan nonformal yang ditnamkan oleh kedua orangtua, keluarga serta lingkungan masyarakat yang ada disekeliling seseorang pun sekarang tidak mudah atau bahkan sulit untuk bisa masuk ke dlam hati nurani peserta didik.
Faktor-faktor penyebab gagalnya pendidikan nilai antara lain: Pertama, Pendidikan di sekolah hanyalah acara formal. Kedua, Materi, karena banyaknya materi pelajaran yang dituntut kurikulum setiap minggunya, pengetahuan hanya disampaikan dengan dril dan mentransfer dari buku paket, anak didik dipaksa untuk menelan mentah-mentah materi yang sudah diprogram. Ketiga, Proses, ketika proses pembelajaran anak didik tidak diikutsertakan dalam pengalaman fisik dan mental.  Faktor-faktor kegagalan dalam pendidikan nilai inilah yang mengakibatkan adanya permasalahan kekerasan yang dapat dilakukan oleh para pesrta didik ataupun orang dewasa.


   Begitu dibutuhkannya sebuah nilai dalam kehidupan bermasyarakat, dengan adanya pendidikan nilai maka kehidupan antar sesama akan lebih baik lagi, karena sesama manusia sosial yang sangat tidak mungkin mampu hidup secara individu akan hidup dengan aman, damai, dan tidak bermusuh-musuhan dengan berlandaskan pndidikan nilai yang sudah ditanamkn dalam hidup seseorang.
Damai merupakan tdak ada kekerasan (the absence of violence), tidak hanya kekersan yang bersifat personal dan langsung tetapi juga kekerasan yang bersifat strktural serta tidak langsung.  Pemaparan tersebut bisa diambil pemahaman, damai itu adanya kekerasan dalam kehidupan bermasyrakat. Kekerasan yang dimaksud bukan hanya berorientasi pada kekerasan fisik saja, akan tetapi kekerasan yang berbentuk siksaan batin, misalnya saja seperti bully atau sindiran yang menyebabkan  perasaan seseorang terluka.


  Oleh sebab itu, masyarakat Lampung harus bisa menciptakan perdamaian dimulai dari lingkungan keluarga, setelah itu mampu menerapkan pendidikan nilai, sehinga dapat hidup bersama-sama masyarakat. Apabila ada kesalahan yang dilakukan seseorng terhadap kita, maka sebaiknya di musyawarahkan sehingga akan menjumpai titik terang dari permasalahan tersebut, agar semuanya bisa dibicarakan dengan hati yang dingin dan tidak berujung kepada permusuhan yang akan mengakibatkan orang atau sekelompok yang tidak mengetahui apa-apa menjadi korban.


B. Metode Penelitian

  Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatuf yang memfokuskan penelitian pada penelitian kepustakaan atau library research dengan mengkaji teks yang terdapat di dalam buku dan jurnal-jurnal yang relevan dngan permasalahan yang peneliti jadikan topik dalam penelitian ini. Sumber data yang digunakan oleh peneliti adalah data-data hasil penelitian sebelumnya atau terdahulu yang tentunya relevan dengan urgensi pendidikan nilai untuk lampung damai.
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, peneliti berharap dapat memperoleh data yang sesuai dan mendalam yang berkaitan dengan masalah yang peneliti kaji, yaitu yang berkaitan dengan urgensi pendidikan nilai untuk lampung damai.

C. Konsep Pendidikan Nilai


  Pendidikan dalam Islam adalah rangkaian prosses pemberdayaan manusia menuju kedewasaan, baik scara akal, mental maupun moral.  Kedewasaan seseorang tidak mudah diukur melalui seberapa tua usia seseorang, seberapa tinggi badan seseorang, karena kedewasaan adalah suatu yang tercipta dari dalam diri manusia. Pemaparan tersebut menjelaskan bahwasannya pendidikan mrupakan suatu cara agar manusia itu bisa menuju kedewasaan secara utuh.


  Tiga hal yang akan terlihat dari kedewasaan tersebut, yang pertama, yaitu kedewasaan akal, orang yang normal belum tentu bisa memiliki akal yang dewasa, karena orang yang telah memmpunyai kedewasaan akal akan bisa berpikir dua kali pada saat akan menentukan sesuatu. Kedua, yaitu dewasa dalam mental, seseorang yang sudah dewasa mentalnya, maka mereka bisa berbuat sesuatu dengan tanpa rasa ragu sedikitpun dalam hatinya, mental yng kuat dalam diri akan menyebabkan segala sesuatu menjadi mudah, jika sesorang mempunyai mental yang kuat maka mereka tidak akan segan melakukan suatu perubahan nyata dalam hidupnya agar menjadi yang lebih baik.


  Ketiga, yaitu dewasa dalam moral, moral adalah kebiasaan atau adat istiadat. Jika seseorang sudah bisa memiliki kedewasaan secara moral, maka secara otomatis mereka akan mengimplementasiikan moral yang baik, karena mereka sudah bisa berpikir, dampak yang akan ditimbulkana jika mereka tidak bisa melakukan segala sesuatu dengan berhati-hati, dan tidak melakukan sesuatu dengan baik. Dari berbagai penejelasan tersebut, pendidikan berperan sangat penting, karena dari pendewasaan seseorang melalui pendidikan tersebut, akan di pertanggung jawabkan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Mereka tumbuh dewasa seperti itu hanya untuk mendapat ridho dari Allah Swt. dan bisa menjadi pemimpin di bumi ini, serta bisa melakukan perubahan-perubahan yang lbih baik lagi.


  Pendidikan merupakan arti dari kata tarbiyah, yang berarti bertambah, tumbuh, menjadi besar, memperbaaiki, menguasai urusan, menuntun, menjaga, memelihara.  Pendidikan itu fleksibel, bisa menjadikan manusia seperti apapun itu, manusia yang diberi pndidikan akan dapat menguasai dan memelihara segala hal dengan baik. Maksudnya adalah setiap manusia yang diberi pendiidikan maka mereka akan mempunyai pengetahuan yang luas, serta bisa menggunakan pengetahuan tersebut disetiap hal yang positif.


  Secara umum, pendidikan bisa diktakan sebagai cara untuk mengembangkan semua potensi manusia agar bisa menghadapi masa depannya.  Setiap orang memang mempunyai potensi masing-masing. Akan tetapi, potensi tersebut tidak langsung muncul begitu saja di diri seseorang. Melalui pendidikan, potensi seseorang bisa di gali lebih dalam agar bisa digunakan untuk menata keehidupan yang baik.
Pendidikan adalah cara untuk menjembatani manusia yang mepunyai kemahiran yang dibutuhkan untuk melangsungkan tugas hidupnya.  Hidup di dunia bukan hanya membutuhkan hal yang sepele seperti makan dan minum. Akan tetapi, hidup di dunia membutuhkan ilmu peengetahuan yang didapat melalui pndidikan yang baik. Pendidikan yang baiik sangat bisa menciptakan manfaat yang baik pula bagi kehidupan seseorang, sehingga seseorang tersebut akan mampu menjalani tugas hidupnya dengan sempurna.


  Pendidikan mrupakan faktor penting dalam mengantarkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang mandiri, religius, dan berperadaban. Tidak selamnya hidup ini akan ditanggung oleh seseorang, misalnya saja kedua orangtua yang brtanggungjawab atas anaknya. Masing-masing yang hidup di dunia ini sudah diberikan tugas dan tanggung jawab besar, oleh karenanya seseorang harus bisa menciptakan sesuatu yang baru agar bisa hidup mandiri. Penididikan tidak semata-mata untuk itu saja, akan tapi pendidikn yang baik, mampu mengangkat derajat manusia.
Pendidikan dalam proses demokratisasi, adalah memberi pengarahan pada peserta didiknya menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab atas kesejahteraan masyarakat dan tanah air.  Kesejahteraan suatu masyarakat, bahkan suatu negara bisa dilihat dari pendidikan orang-orng yang berada di negara tersebut. Jika pendidikannya berjalan dengan lancar, sudah tentu kesejahteraan masyarakatnya pun sudah terjamin akan baik dan berkualitas. Akan tetapi, jika pendidikannya kurang memadai, maka otomatis kesejahteraan masyarakatnya tidak akan baik.
Pendidikan adalah bagian penting dalam usaha melakukan penetrasi dan transformasi kesadaran, sikap dan perbuatan manusia.  Penetrasi adalah suatu terobosan, dan transformasi adalah suatu perpindahan. Jadi, yang dimaksud penetrasi dan transformasi di dalam pendidikan adalah cara yang dijalankan oleh pendidik agar bisa melakukan pembentukan-pembentukan kesadaran kepada peserta didik. Hal ini dilakukan agar sikap dan perilaku manusia harus bisa sesuai dengan apa yang sudah diperagakan oleh Rasulallah Saw, yaitu menjadi orang yang senantiasa berakhlakul karimah, dan dapat menjlankan perintah Allah Swt, serta meninggalkan segala larangan Allah Swt.


  Pendidikan merupakan pondasi dan landassan yng kokoh untuk setiap masyarakat agar dapat mellakukan perubahan sikap dan perbuatan.  Sikap, sifat, dan perilaku seseorang tidak timbul begitu saja dalam dirinya, akan tetapi hal tersebut bisa di latih. Melalui pendidikan, maka perilaku seseorang akan bisa diasah, perilaku yang menyimpang bisa diarahkan keperilaku yang baik.
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terrencana untuk mewujudkan suassana belajar serta proses pembelajaran supaya peserta didik secara aktif menggembangkan kemahiran dirinya.  Sangat besar efek yang terrjadi apabila seseorang diberikan pendidikan. Seseorang bisa mengendalikan diri dari amarah hanya dengan pendidikan, bisa memiliki spiritual keagamaan yang bagus sehingga akan mengakui keagungan Tuhan Yang Maha Esa hanya dengan pendidikan, mempunyai keperibadian yang baik hanya dengan pendidikan. Memang banyak dampak positif yang tiimbul dari pendidikan, yang diberikn kepada anak atau orang dewasa sekalipun.


  Pendidikan adalah suatu prosses yang dimiliki continuity dan secra sadar dilaksanakan untuk mempersiapkan generasi yang mempunyai pengetahuan dan nilai secara seimbang.  Pengetahuan yang besar belum tentu bisa terimplemeentasi dengan baik jika belum desertai dengan didikan yang baik pula, jika pendidikan sudah ditanamkan di diri seseorang maka wawasan tersebut akan bisa terimplementasi dengan baik.
Pendidikan pada hakikatnya mrupakan usaha sadar untuk menyiapkan pesrta didik dengan kegiatan bimbingan, pengarahan dan atau latihan bagi perananya dimasa yang akan datang.  Pendidikan adalah cara yang diterapkan oleh pendidik untuk mencerdaskan orang dengan bimbingan serta latihan. Bimbingan sama dengan pengarahan, jadi pendidik memberi arahan peserta didik ke ranah yang positif. Pengajaran pun sama dengan bimbingan, pendidik memberikan pengarahan dengan baik kepada peserta didik. Kemudian selanjutnya yaitu latihan, jadi pendidik tidak hanya mebimbing dan memberi pengajaran. Peserta didiik juga harus banyak melakukan latihan agar bimbingan yang diajarkan tidak hanya sekedar lewat dalam pikiran peserta didik. Misalnya saja pada saat pendidik memberi bimbingan dan pengajaran tentang pahala bagi orang yang suka memberi, maka disini peserta didik pun dilatih secara langsung untuk memberikan sesuatu yang bermnfaat bagi orng lain.


  Pendidikan sebagai sebuah sistem terdri dari beberapa bagian yang masing-masing mempunyai hubungan yang saling berkaitan, tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta saling berpengaruh, yang semuanya diarahkan sebagai cara agar mencapai tjuan yang telah ditentukan".  Jadi, pendidikan merupakan suatu yang diterapkan seseorang dengan sadar dan terencana. Pendidikan tidak berdiri sendiri, pendidikan mempunyai komponen-komponen yang mana memiliki tujuan yang sudah ditetapkan.


  Hakikat pendidikan yaitu suatu perlengkapan hidup, sebuah fungsi sosial, sebagai bimbingan, dan sebagai sarana pertumbuhan yang mempersiapkan serta menciptakan kedisiplinan hidup.  Pendidikan sudah menjadi salah satu kebtuhan pokok yang wajib dikonsumsi oleh masyarakat. Bukan hanya masyarakat Indonesia saja, akan tetapi seluruh orrang yang berada dalam dunia ini sangat membutuhkan pendidikan. Bukan hanya manusia saja, tetapi hewan pun kalau mau menjadi hewan yang pintar maka harus diberi pendidikan oleh pemiliknya, dengan begitu hewan tersebut sedikit-sedikit bisa mengerti kondisi dan kehidupan manusia. Begitu pentingnya pendidikan bagi kehidupan di dunia ini, sehingga dengan pendidikan akan tercipta disiplin hidup yang terencana dengan baik.


  Pendidikan nasional mempunyai fungsi yaitu mengembangkan kemampuan, membentuk watak, serta peradaban bangsa yang bermrtabat dalam rangka mencerdaskan kehhidupan bangsa.  Sangat disayangkan sekali, apabila masih ada yang berangapan bahwa pendidikn itu tidak begitu penting. Pendidikan adalah jalan yang bisa ditempuh agar biisa menjadi orang yang paripurna.
Pendidikan adalah proses pengayaan pengalaman.  Kata pengayaan sendiri memiliki arti sebagai tambahan. Jadi, dapat diambil sebuah pemahaman apabila dengan pendidikan, seseorang akan bisa memiliki proses tambahan dalam pengalaman hidup. Sehingga akan bisa menata kehidupan dengan sangat baik, karena pengalaman itu salah satu kepentingan jika ingin memiliki hidup yang sempurna, tanpa pengalaman seseorang tidak memillikii makna hidup.


  Pendidikan merupakan satu proses yang sadar dengan tujuan, maksud dari tujuan tersebut yaitu kegiatan beljar mengajar yang merupakan suatu moment yang saling terikat dan tearah pada tujuan.  Pendidikan dijalankan oleh orang pasti memiliki tujuan tertentu. Misalnya saja, orangtua yang memberikan pendidikan kepada naknya tentang memaafkan kesalahan orang lain yang bebuat salah kepada kita sebelum orang tersebut meminta maaf. Lalu anak tersebut diberikan pengertian apa guna dari hal tersebut. Jika anak tersebut sudah tahu manfaatnya, dan sudah terbiasa melakukan itu, maka anak itu akan selalu mengingat pendidikan yang ditanmkan oleh orangtuanya kepada dia.


  Pendidikan adalah suatu upaya institusional yang terencana dalam masyarakat untuk melanjutkan kekayaan budaya yang sudah dibangun dan dimiliki oleh generasi terdahulu kepada generasi penerusnya.  Dari penjelasan tersebut bisa diambil sebuah pemahaman, pendidikan adalah cara yang dilakukan agar orang yang di didik bisa mengrti apa-apa yang dibrikan oleh pendidik. Pendidikan memiliki dampak positif apabila cara mendidiknya dengan baik serta benar, akan tetapi pendidikan juga bisa berdampak negatif apabila pendidikan yang ditanamkan adalah pndidikan yang tidk baik. Dampak ini tidak bisa dipisahkan, karena masing-masing sudah berkaitan, tergantung bagaimana cara seseorang itu bisa mengimplementasikan pendidikan agar mampu merubah seseorang mnjadi orang yang mempunyai manfaat bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain.


  Nilai adalah ssuatu yang berharga. Nilai itu ada dua yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai yang menjadi dambaan stiap orang, sedangkan nilai aktual merupakan nilai yng diekspresikan dalam perilaku sehari-hari. Nilai merupakan sesuatu yang berharga, sesuatu yang indah, sesuatu yang bermanfaat, sesuatu yang memperkaya batin, sesuatu yang menydarkan manusia akan harkat dan martabatnya.
Pemaparan di atas menjelaskan bahwasannya, nilai itu terbagi menjadi dua, yang pertama merupakan nilai yang selalu diidamkan oleh manusia. Nilai tersebut bisa jadi nilai dari ujian atau apapun itu, karena nilai tidak sekedar penilaian tertulis. Kedua yaitu nilai yang bisa diekspresikan dengan tingkah lakku dalam kehidupan sehari-hari, maksudnya adalah perbuatan orang itu pasti ada nilainya, yang bertingkah baik akan tercipta nilai yang baik dari masyarakat sekitar, dan jika bertingkah buruk akan mendapatkan nilai buruk dari masyarakat sekitar.
Nilai dalam telaah filsafat digunakan untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya 'keberhargaan' (worth) atau 'kebaikan' (goodnes), dan kata kerja yang artinya suatu tndakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian. Nilai merupakan suatu kemampuan yang diyakini yang ada pada satu benda sehingga menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok.  Nilai itu bukan hal yang selalu nyata. Akan tetapi, nilai adalah berupa seseuatu yang abstrak, nilai menyangkut kepada ketertarikan seseorang pada sesuatu, yang menyebabkan seseorang tersebut ingin mendapatkannya.


  Nilai itu bukan berbentuk benda atau unsur dari benda, yang tidak lain adalah sifat dan kualitas yang dimiiliki objek tertentu yang dikatakn "baik".  Jadi, nilai adalah sifat yang terkndung di dalam suatu unsur dari benda yang memiliki kualitas. Sehingga dari sifat tersebut membuat oranng yang melihat menjadi kagum, dan memberikan apresiasi yang bagus untuk benda tersebut.
Nilai adalah suatu dampak dari suatu pilihan atau keinginan dari sesorang atau suatu kelompok. Nilai sebagai konsepsi yang jelas. Nilai dipandang sebagai keyakinan.  Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwasannya nilai merupakan satu keyakinan dari orang atau satu kelompok terhadap sesuatu yang memiliki konsepsi yang jelas.


  Nilai merupakan suatu indikasi abstrak, ideal, dan tidak inderawi atau kasat mata. Nilai hanya bisa dilihat dengan pemahaman daan penafsiran tindakan, perbuatan, dan tuturan manusia.  Penilaian terhadap sesuatu tidak bisa dilakukan secara spontan, melihat sekilas saja. Akan tetapi, penilaian ini hanya bisa diukur dan dilihat apabila seseorang sudah melakukan penafsiran dan tindak lanjut pada suatu objek yang akan di nilai.
Nilai diartikan sebagai suatu yang mennyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya, dan memiliki hubungan erat dengan budaya, etika, keindahan, moral dan keagamaan.  Menilai seseorang itu mudah, akan tetapi memberi penilian pada diri sndri itu sulit, itulah yang selalu manusia rasakan ketika ingin menilai sesuatu. Nilai tersebut terbagi menjadi dua, yaitu nilai baik serta nilai buruk. Jikalau orang menjalankan seseuatu yang baik, maka ia akan mendapatkan nilai yang baik pula, namun jika orang melaksanakan suatu keburukan, maka orang lain akan memberikan nilai yang buruk pada orang tersebut. Karena nilai tidak hanya berbentuk dalam tulisan, akan tetapi ketertarikan pada sesuatu hal bisa juga dijadikan sebuah nilai.

D. Urgensi Pendidikan Nilai untuk Lampung Damai

  Tujuan pendidikan adalah menjadikan pesrta didik menjadi "manusia yang utuh sempurna". Tercapainya kesempurnaan ditunjukkan dengan terbentuknya "peribadi yang bermoral". Pribadi yang bermoral yaitu yang mempunyai kemampuan untuk mengatur hidupnya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan.  Sudah jelas bahwasannya pendidikan diciptakan adalah untuk memanusia kan manusia agar derajatnya menjadi tinggi dan bisa membawa kehidupan ke kehidupan yang layak dan tidak ketinggalan dalam segi apapun. Melalui pendidikan seseorang akan diberikan arahan, serta bimbingan supaya jadi orang sempurna dihadapan makhluk hidup yang lain dan dihadapan sang Khaliq. Karena sesungguhnya manusia merupakan makhluk Tuhan yang sempurna, hanya tinggal bagaimana cara seseorang menjadikan kesempurnaan tersebut lebih terarah kepada hal yang positif.


  Pendidikan nilai-nilai kesempurnaan hidup yang terjadi di masyarkat, adalah salah satu pendekatan yang dilaksanakan oleh para insan pendidikan, sebagai usaha internalisasi dan penyaluran nilai-nilai budaya yang positif di dalam tingkah laku serta interaksi sosial anggota masyarakat, sehingga terciptanya perbuatan sosial yang sesuai dngan harapan di dalam kehidupannya.  Pendidikan nilai begitu amat sangat penting diterapkan, agar bisa menjadi kan masyarakat hidup dengan aman dan damai dengan sekitarnya. Dengan pendidikan nilai akan terjadi interaksi yang positif, sehingga hati dan pikiran akan menjadi tenang dalam menghdapi setiap permasalahan yang datang.


  Dapat diambil sebuah pemahaman bahawasannya, penanaman nilai-nilai hidup dalam pendidikan di masyarakat adalah mengkomunikasikan kepercayaan disertai alasan yang mendasarinya, memperlakukan orang lain secara adil, memberi penghargaan pendapat orang lain, mengungkapkan keragu-raguan atau perasaan tidak percaya disertai dengan alasan, serta dengan rasa horma.  Indonesia memiliki kemajemukan suku. hal ini adalah salah satu ciri masyarakat Indonesia yang bisa dibanggakan. Namun, tidak disadari bahwa kemajemukan tersebut juga mememndam potensi konflik yang bisa merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.


  Hal ini sudah terbukti di beberapa wilayah Indonesia terjadi konflik seperti di Sampit (antara Suku Madura dan Dayak), di Poso (antara Kristiani dan Muslim), di Aceh (antara GAM dan RI), ataupun perkelahian yang sering terjadi antar kampung di beberapa wilayah di pulau Jawa dan perkelahian pelajar antar sekolah. Untuk meminimilasir hal tersebut, di sekolah harus ditanamkan nilai-nilai kebersamaan, toleran, serta bisa menyesuaikan diri dalam segala perbedaan.  Konflik di atas hanya sebagian kecil. Konflik lebih besar bisa saja terjadi, apabila di Indonesia khusunya masyarakat Lampung tidak diterapkan pendidikan nilai dengan sungguh-sungguh.


  Pendidikan bisa didapat setiap individu dari usia dini, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pendidikan yang diterapkan dari dini, berarti menanamkan nilai-nilai positif pada anak dari kecil untuk mepengaruhi pola pikir dan tingkah lakunya. Penanaman nilai-nilai positif pada anak hingga menjadi pondasi pertama pembentukan moral dan budi pekerti dalam diri individu.  Sebenarnya pendidikan itu sudah ditanamkan oleh kedua orangtua seseorang dari sejak manusia masih di dalam kandungan. Setelah lahir ke dunia pun dari kecil sudah diberikan pendidikan-pendidikan agar anak nya tumbuh menjadi seseorang yang baik untuk diri sendiri serta orang lain. Dengan demikian pendidikan itu teramat penting untuk diberikan kepada setiap orang, karena memang segala sesuatu berawal dari sebuah pendidikan.


  Secara garis besar, masyarakat Lampung bisa digolongkan ke dalam dua rumpun atau jurai, yaitu Pepadun dan Saibatin. Masyarakat Pepadun yaitu mreka yang menempati daerah-daerah di Lampung Tengah, Lampung Utara, Tulang Bawang dan daerah-daerah pedalaman. Sedangkan Saibatin, rata-rata menghuni daerah-daerah pinggiran pantai atau pesisir.  Jadi, masyarakat suku asli Lampung itu dibagi jadi dua rumpun. Masing-masing rumpun sudah memilih jalan hidup sendiri, yaitu dengan cara tidak satu daerah dalam bertempat tinggal. Akan tetapi, hal tersebut bukan berarti mereka bermushan, hanya saja mereka sudah memiliki kepercayaan masing-masing.


  Lampung merupakan daerah dan klompok etnik yang memakai bahasa Lampung. Secara adat, yang termasuk masyarakat Lampung bukan sebatas yang berada di Propinsi Lampung, tetapi juga masyarakat di daerah Danau Ranau, Muaradua, Komering, hingga Kayu Agung, Propinsi Sumatera Selatan.  Suku asli Lampung terbagi atas dua sistem adat dan dialek, yaitu Pepadun berdialek O dan Paminggir (Saibatin) berdialek A.
Provinsi Lampung sudah dikenal sebagai 'Indonesia Mini". Artinya, keanekaragaman yang ada di Lampung terjadi karena keterbukaan masyarakat Lampung terhadap para pendatang. Penduduk Lampung terdiri dari hampir seluruh suku yang terdapat di Indonesia.  Tidak heran jika Provinsi Lampung tidak hanya ditinggali oleh masyarakat asli Lampung, karena memang Provinsi Lampung memiliki segala keunikan yang bisa memikat hati para masyarakat pendatang.


  Damai dikatakan sebagai tidak adanya perang atau konflik dan kekerasan. Faktor penyebab terjadinya suasana damai yaitu pada saat individu mempunyai rasa kedamaian dalam diri sendri, mempunyai kemampuan untuk mengendalikan emosi serta pikirannya supaya tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain dan memicu terjadinya konflik serta kekerasan.  Emosi seseorang tekadang tiba-tiba muncul apabila mendengarkan kata-kata atau tindakan yang tidak mengenakkan bagi dirinya. Akan tetapi, jika seseorang bisa menahan rasa amarahnya, maka emosi akan bisa dikendalikan dan dari situlah akan tercipta sebuah kedamaian, karena damai adalah suasana dimana tidak ada pertengkaran antar sesama. Pertengkaran yang dimaksud bukan hanya pertengkaran secara fisik saja, akan tetapi pertengkaran batin.


  Sedangkan arti damai, sebagai kata inti dari kedamaian, menurut Ursula Franklin berpendapat bahwa damai tidak hnya sekedar tidak adanya perang, tetapi damai juga terbentuknya keadilan dan hilangnya ketakutan dalam diri seseorang dan masyarakat.  Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwasannya damai yaitu tidak adanya peperangan, dan tidak adanya rasa takut yang dirasakan oleh setiap individu. Jika sebuah tempat damai, maka seseorang akan merasakan aman serta nyaman apabila tinggal ditempat tersebut, namun jikalau seseorang merasa takut atau merasa terancam, berarti belum tercipta suasana yang damai di suatu tempat tersebut.


  Damai tidak sesederhana sebagai mengurangnya perang atau tidak ada kekerasan; damai yaitu pemberantasan kepada semua aspek ketidakadilan.  Damai memang tidak sekedar suasana yang tidak dipenuhi dengan peperangan, akan tetapi damai merupkan suatu tindakan yang dapat terciptanya keadilan bagi seluruh masyarakat.


  Damai merupakan tidak ada kekerasan (the absence of violence), tidak hanya kekerasan yang bersifat personal dan langsung tetapi juga kekerasan yang bersifat struktural dan tidak langsung.  Dapat dipahami bahwasannya damai adalah suatu keadaan yang dapat membuat orang nyaman, dan terhindar dari kekerasan-kerasan yang berupa kekerasan yang nyata ataupun kekerasan yang hanya bersifat sebuah ancaman.
Sedangkan UNESCO menegaskan bahwa kedamaian itu dapat bersumber dari tiga sumber dasar yaitu: ketenangan batin (inner peace), kedamaian sosial (social peace), dan kedamaian dengan alam (peace with nature).  Dalam Al-Qur'an dijelaskan mengenai kewajiban orang muslim supaya menjadi ahli damai, yaitu selalu menjaga kedamaian dan kerukunan hidup dalam lingkungannya.  Sebagaimana firman Allah Swt. dalam QS. An-Nisaa': 114, yang artinya "Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau Mengadakan perdamaian di antara manusia. dan Barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar". (QS. An-Nisaa': 114).


  Dari penjelasan dan ayat tersebut, bisa dipahami bahwasannya kedamaian akan membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. Jika seseorang bisa mengendalikan amarah saat sedang marah dan emosi kepada seseorang, dan mau mengajak orang tersebut untuk berdamai saja, maka pahala yang berlimpah akan diberikan oleh Allah Swt. kepada hamba-hambanya yang berbuat demikian.
Pendidikan nilai adalah bagian integral kegiatan pendidikan, karena pendidikan melibatkan pembentukan sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Pendidikan bukan hanya bertujuan menghasilkan pribadi yang cerdas dan terampil, tetapi juga pribadi yang berbudi pekerti luhur. Oleh sebab itu, pendidikan harus membantu peserta didik supaya mengalami nilai-nilai dan menempatkannya secara khusus dalam keseluruhan hidup mereka.  
Seluruh makhluk hidup tanpa terkecuali, akan mengalami perubahan sikap, watak, mental, dan lain sebagainya. Akan tetapi, hal-hal tersebut bisa dirubah oleh makhluk hidup lainnya dengan cara menanamkan pendidikan nilai pada diri seseorang tersebut. Pendidikan nilai adalah salah satu cara membentuk sikap dan watak seseorang, agar terarah pada sikap yang baik dan benar.


  Pendidikan nilai harus diterapkan di setiap tempat, karena pendidikan nilai adalah pondasi awal agar terciptanya manusia yang sempurna. Dengan pendidikan nilai yang baik, maka akan terbentuk manusia yang bisa menghormati yang lebih tua, dan menghargai yang lebih muda.
Provinsi Lampung merupakan salah satu Provinsi yang sering memiliki konflik antar masyarakat. Konflik adalah interaksi antar individu, kelompok dan organisasi yang menciptakan tujuan atau arti yang berlawanan, dan merasa bahwa orang lain sebagai pengganggu yang potensial terhadap pencapaian tujuan mereka.  Ternyata memang tidak semua yang tinggal di Lampung ini bisa merasakan hangatnya tanah Lampung, karena masih ada saja konflik yang terjadi di masing-masing daerah.


  Akar masalah yang menyebabkan konflik di Provinsi Lampung secara umum bisa dikarenakan persoalan: politik, ekonomi, sosial budaya antar umat beragama, suku etnis, masyarakat dengan pelaku usaha, dan distribusi sumber daya alam yang tidak seimbang.  Jadi, penyebab terjadinya konflik di Lampung itu sangat banyak, bukan hanya mengenai perbedaan etnis. Akan tetapi, persoalan ekonomi juga menjadi penyebab konflik di Lampung. Hal tersebut menyebabkan banyak orang yang tidak tahu apa-apa bisa saja menjadi korban dari konflik yang ditimbulkan oleh ekonomi yang dijalankan oleh para pembisnis di Lampung.


  Penyebab tumbuhnya konflik itu, disebabkan kurangnya kontrol sosial masyarakat yang tidak diikuti dengan tindakan para penegak hukum. Sehingga para pelanggar peraturan ini, tidak akan merasakan ketakutan karena sudah memahami ketika melakukan pelanggaran tidak akan mendapatkan hukuman yang tertulis dalam peraturan.  Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwasannya, masyarakat Lampung masih banyak yang hanya mementingkan diri sendiri. Hal tersebut disebabkan karena pendidikan nilai-nilai tidak diterapkan dengan baik. Jika pendidikan nilai diterapkan dengan baik, maka keadaan masyarakat Lampung tidak akan mudah dikerumuni dengan konflik-konflik. Di mulai dari konflik yang terjadi di anak-anak, bahkan konflik yang terjadi pada orang dewasa.
Oleh karena itu, masyarakat Lampung harus lebih mementingkan pendidikan nilai, terutama pada lingkungan keluarga masing-masing, dan tidak ada lagi konflik-konflik yang terjadi. Sehingga akan tercipta suasana kehidupan masyarakat yang aman, nyaman, damai dan tidak ada masyarakat yang merasa takut tinggal di lingkungan sekitar mereka.

E.  Kesimpulan

  Pendidikan itu fleksibel, bisa menjadi kan manusia seperti apapun itu, manusia yang diberi pendidikan akan bisa menguasai sesuatu. Maksudnya adalah setiap orang yang berpendidikan maka mereka akan mempunyai pengetahuan yang luas, serta bisa menggunakan pengetahuan tersebut dalam berbagai aspek yang positif.


  Nilai itu terbagi menjadi dua, yang pertama adalah nilai yang selalu didambakan oleh setiap orang, bisa jadi nilai dari ujian atau apapun itu, karena nilai bukan hanya sekedar penilaian tertulis. Kedua adalah nilai yang bisa diekspresikan dengan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari, maksudnya adalah tingkah laku seseorang itu pasti ada nilainya, yang bertingkah baik akan mendapat nilai yang baik dari lingkungan sekitar, dan jika bertingkah buruk akan mendapatkan nilai buruk dari lingkungan sekitar.


  Pendidikan nilai-nilai kecakapan hidup yang terjadi dalam masyarakat, merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan oleh para insan pendidikan, sebagai upaya internalisasi dan transformasi nilai-nilai budaya yang positif di dalam perilaku dan interaksi sosial anggota masyarakat. Sehingga terbentuknya perilaku sosial yang sesuai dengan harapan di dalam kehidupannya.


  Provinsi Lampung adalah salah satu Provinsi yang kerap memiliki konflik antar masyarakat. Penyebab timbulnya konflik itu, dikarenakan kurangnya kontrol sosial masyarakat yang tidak diikuti dengan tindakan para penegak hukum. Sehingga para pelanggar peraturan ini tidak akan merasakan ketakutan, karena telah memahami ketika melakukan pelanggaran tidak akan mendapatkan hukuman yang tercantum dalam peraturan.
Oleh sebab itu, pendidikan nilai dibutuhkan untuk bisa mencegah hal-hal negatif terjadi. Allah Swt. dengan tegas memerintahkan agar manusia bisa hidup berdampingan dengan damai. Jadi, sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri alangkah baiknya harus tetap menjaga komunikasi yang baik dengan manusia yang lain, agar tercipta kedamaian yang abadi dalam lingkungan masyarakat.

Daftar Pustaka:

https://dauntani.blogspot.sg/2018/03/inilah-pengertian-otak-besar-fungsi.html

https://www.tehnisikecil.com/2017/11/cara-menghilangkan-tanda-silang-merah.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun