Kemampuannya tergantung dari pemahaman teoretis dan latihan yang terus menerus dan berkesinambungan. Sekedar mengetahui teori menulis saja tidak akan cukup untuk menguraikan ide-ide yang ada. Ini ibarat mempunyai pisau tetapi tidak pernah digunakan untuk memotong sesuatu.
Sebaliknya, sekedar menuliskan apa yang terlintas di kepala tanpa mengikuti kaidah-kaidah penulisan juga tidak akan menghasilkan tulisan yang baik. Kaidah tulisan ini ada yang menyangkut teknik penulisan, ada yang menyangkut tata bahasa atau ada kaidah yang menyangkut penulisan karya sastra.
Baca juga: Inilah Beberapa "Software" yang Bermanfaat untuk Para Penulis
Itulah bedanya bahasa tulisan dan bahasa lisan. Ketika bahasa lisan atau bahasa tutur bisa disajikan bebas tanpa aturan-aturan kecuali aturan etika berbahasa, maka bahasa tulisan  memiliki seperangkat aturan dan kaidah.
Rangkaian ide, cara pengolahan, cara penyajian dalam bentuk tulisan yang disertai dengan penguasaan kaidah-kaidah bahasa dan penulisan adalah beberapa hal yang bisa membuat seseorang mampu menuangkan pemikirannya menjadi sebuah tulisan yang baik.
Maka ketiadaan ide bukanlah satu-satunya alasan ketika seorang penulis merasa kesulitan menuliskannya. Kesulitan tersebut terjadi lebih dikarenakan masalah cara merangkaikan ide-ide yang ada. Cara yang melibatkan pola pikir tertentu atau melibatkan kaidah-kaidah bahasa dan kaidah penulisan lainnya.
Baca juga:Â Ketika Menulis 40 Artikel dalam 20 Hari
***