Oleh: Mahar Prastowo
Pagi itu, matahari Jakarta Timur belum terlalu terik. Jalanan menuju Kelurahan Kebon Pala terasa seperti biasa saja---ramai, sedikit macet, dan penuh suara klakson. Tak ada yang menduga, di salah satu sudut kelurahan ini, sedang lahir sebuah cerita kecil yang kelak akan memudahkan warga mencari keadilan.
Tim Zonasi Wilayah Jakarta Timur datang tanpa banyak gembar-gembor. Mobil mereka berhenti di halaman kelurahan. Dari dalam turun Elviana Lubis, ditemani tiga rekannya---Mirna Tiurma, Mirda Hirtianingsi, dan Wahyu Warsito. Semua membawa catatan di hp, dan rencana yang sudah mereka susun jauh hari.
"Selamat datang," sambut Sigit Priyono, Kasi Pemerintahan Kelurahan. Di ruang sederhana, mereka duduk melingkar. Tidak ada podium. Tidak ada mikrofon. Yang ada hanya secangkir teh hangat dan dan piring gorengan di atas meja.
Saya, paralegal Kebon Pala, ikut duduk di sudut, sesekali mencatat dan menimpali diskusi seperlunya. Ini bukan sekadar pertemuan formal. Ini kesempatan untuk memastikan bahwa Pos Bantuan Hukum di Kebon Pala bukan hanya papan nama.
Diskusi mengalir. Dari capaian Lurah Faisal Rizal yang meraih Paralegal Justice Award 2023, hingga keberadaan dua paralegal resmi yang diangkat lewat SK Posbankum dan SK Kadarkum. Dari ide pendaftaran Posbankum di Google Maps, hingga pemasangan spanduk dan publikasi resmi kelurahan.
"Kalau sudah ada di Google Maps, orang enggak perlu lagi tanya-tanya. Tinggal klik," kata Elviana sambil tersenyum.
Seusai pertemuan, mereka berjalan keluar, foto bersama, memotret spanduk yang bagi orang luar itu mungkin hanya selembar kain bergambar logo dan tulisan. Tapi bagi warga Kebon Pala, itu tanda bahwa mereka punya tempat untuk datang saat bingung, saat terdesak, atau saat mencari jawaban hukum.
"Sekarang Posbankum ini punya alamat resmi, baik di dunia nyata maupun dunia maya," kata saya pelan, berbicara pada diri sendiri.
Siang itu, pendampingan selesai. Tidak ada perayaan. Tidak ada tepuk tangan. Tapi semua yang hadir tahu, langkah kecil hari itu akan mempermudah langkah banyak orang di kemudian hari.