Mohon tunggu...
Mahar Prastowo
Mahar Prastowo Mohon Tunggu... Ghostwriter | PR | Paralegal

Praktisi Media dan co-PR -- Pewarta di berbagai medan sejak junior sekira 31 tahun lalu. Terlatih menulis secepat orang bicara. Sekarang AI ambil alih. Tak apa, bukankah teknologi memang untuk mempermudah? Quotes: "Mengubah Problem Menjadi Profit" https://muckrack.com/mahar-prastowo/articles

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jumat Pagi, Warga RW 07 Kebon Pala Bangkit: Dari Sarang Nyamuk ke Sarang Harapan

20 Juni 2025   19:43 Diperbarui: 20 Juni 2025   19:43 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PSN Jumatik Keliling dan Jumat Curhat di RW 07 Kebon Pala Makasar Jakarta Timur (foto: humas polsek makasar)


Mahar Prastowo | Pemerhati Sosial & Penggiat Jurnalisme Warga

Hari masih pagi ketika suara Mars Jumantik bergema di antara gang-gang padat pemukiman RW 07 Kebon Pala, Jakarta Timur. Lagu itu bukan sekadar seremonial. Di situ tersimpan semangat: warga yang tak ingin kalah dari nyamuk. Dari penyakit. Dan dari rasa abai.

Jumat, 20 Juni 2025 itu, bukan cuma soal pengasapan atau cek bak mandi. Hari itu, Ketua RT 10, Ade Trihartadi, bukan hanya jadi tuan rumah acara PSN Jumantik Keliling. Ia juga jadi simpul penyatu dua dunia: dunia kesehatan dan dunia keamanan.

Sebab tak hanya para ibu PKK, kader Jumantik, dan petugas Puskesmas yang datang. Tapi juga aparat kepolisian, dari Kanit Bimas hingga sang Kapolsek Makasar sendiri: Kompol Sumardi, SH, MM.

Ya, Jumat itu jadi istimewa. Warga RW 07 dapat dua kegiatan dalam satu tarikan napas: pemberantasan sarang nyamuk dan pemberantasan keluhan warga --- lewat Jumat Curhat.

PSN Jumantik keliling dan Jumat Curhat di RW 07 Kebon Pala Makasar Jakarta Timur (Foto: Humas Polsek Makasar)
PSN Jumantik keliling dan Jumat Curhat di RW 07 Kebon Pala Makasar Jakarta Timur (Foto: Humas Polsek Makasar)
Jumantik Bersuara, Polisi Menyimak

Dari data yang dibacakan petugas penyuluh kesehatan lingkungan Ahmad Dimyati mewakili Kepala Puskesmas, sepanjang 2025 ada 38 laporan DBD di Kelurahan Kebon Pala. Tapi bukan di RW 07. "Alhamdulillah, sejak Januari hingga hari ini, RW 07 nol kasus," katanya.

Bukan karena kebetulan. Tapi karena kerja keras para Jumantik. Rumah demi rumah, mereka datangi. Bak air, dispenser, kolam ikan, bahkan pot bunga tak luput dari inspeksi jentik. Jika ditemukan jentik, teguran persuasif disampaikan. Tidak ada hard approach. Tapi jelas dan tegas.

"Saya sudah tiga kali ikut PSN di sini," ujar Kompol Sumardi. Ia baru dua bulan menjabat Kapolsek Makasar. Tapi dari rautnya terlihat: pria yang pernah bertugas di berbagai titik Jakarta Timur itu tahu, RW 07 ini bukan sekadar kawasan padat. Tapi kawasan yang sadar akan pentingnya keterlibatan.


Curhat Warga: Dari Motor Sampai NIK

Setelah jumantik berkeliling, giliran warga RW 07 yang "berkeliling suara". Mencurahkan isi hati mereka. Dari soal anak muda nongkrong malam hari, potensi penyalahgunaan obat-obatan, hingga keluhan klasik: soal pendatang.

"Pak Kapolsek, kami butuh perhatian soal anak-anak muda yang makin larut nongkrongnya. Kadang bawa motor, kadang juga berisik," kata seorang warga.

Kompol Sumardi menanggapi dengan santai tapi menohok, "Kalau kita biarkan anak-anak kita lepas malam hari, lalu kita sibuk main HP di rumah, jangan heran kalau kemudian kita yang jadi korban."

Ia juga menyampaikan soal pentingnya warga mengenal tetangga kanan-kiri. "Kos-kosan jangan dibiarkan tanpa SOP. Minta fotokopi KTP dan KK. Supaya kalau ada apa-apa, kita tahu siapa mereka. Jangan tunggu sampai ada masalah dulu."

Antara Nyamuk dan Narkoba

Seolah menyadarkan kita bahwa ancaman tak selalu datang dari orang tak dikenal. Kadang dari dalam rumah sendiri. Nyamuk di kamar mandi bisa membunuh. Obat batuk yang disalahgunakan bisa menggerogoti generasi muda.

Di sinilah peran RT dan RW menjadi penting. Tidak hanya membagikan surat undangan pemilu, tapi juga membagikan informasi --- bahkan keteladanan.

RW 07 telah membuktikan: dengan kerja sama lintas unsur --- dari FKDM, PPSU, Jumantik, Binmaspol, hingga PKK --- mereka bisa memutus rantai penyebaran DBD dan potensi gangguan kamtibmas.

Satu RT, Banyak Harapan

Ketua RW 07, Arief Rifai'i, mengatakan satu hal yang patut dicatat: "Warga RW 07 itu majemuk. Ada yang sudah lama tinggal, ada yang baru datang. Tapi kami ingin semua merasa aman dan nyaman."

Dalam sambutannya, ia juga menitip harapan pada panitia HUT RI ke-80 yang akan datang. Tahun ini, Ketua RT 10 merangkap jadi Ketua Panitia. "Artinya, kerja sosial bukan beban, tapi kehormatan," katanya sambil tersenyum.

Sementara itu, Sekkel Kebon Pala, Bapak Saptowo, punya usulan menarik: bank sampah. "Bayangkan kalau kegiatan jumantik bisa disinergikan dengan pengelolaan sampah. Bukan hanya lingkungan bersih, warga juga dapat tambahan penghasilan."

Catatan di Pagi Hari

Tak ada tenda mewah. Tak ada karpet merah. Hanya rumah sederhana Ketua RT dan semangat kolektif warga yang menyala.

Dan di situlah kekuatan sesungguhnya: ketika aparat, petugas kesehatan, dan warga duduk bersama. Bukan sebagai atasan dan bawahan. Tapi sebagai sesama penjaga kampung.

Saya membayangkan, bila semangat RW 07 ini menjalar ke seluruh kelurahan di Jakarta, barangkali nyamuk pun akan angkat kaki. Dan preman jalanan akan kehilangan panggung.

Epilog

Pagi itu, tak ada sirine. Tapi dari lorong-lorong RW 07, terdengar bunyi paling penting yang bisa dimiliki sebuah kota: bunyi partisipasi. Bunyi tanggung jawab.

Dan di tengah semua itu, seorang Kapolsek berdiri tenang --- bukan hanya membawa seragam, tapi membawa telinga dan hati.

#Jumantik #JumatCurhat #RW07 #JakartaTimur #DBD #Kamtibmas #KompolSumardi #CeritaKampung #KompasianaFeature

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun