Kita?
ERP ini bukan sekadar urusan tarif. Ini adalah cermin: sejauh mana pemerintah daerah benar-benar berpihak pada rakyat, atau sekadar berpihak pada proyek.
Dan Jakarta, seperti biasa, menjadi panggung utama segala eksperimen. Dulu pernah ada 3 in 1, lalu ganjil-genap. Kini ERP. Semua datang dan pergi. Tapi macet tak pernah benar-benar pergi.
ERP bisa jadi jawaban. Tapi tanpa transparansi soal pengelolaan uangnya, tanpa perbaikan transportasi publik yang signifikan, dan tanpa kejelasan siapa untung siapa buntung---maka ini hanya akan jadi lembaran baru dari cerita lama: Jakarta bayar mahal untuk solusi yang tak selesai.
-
_________________
Penulis adalah jurnalis, pegiat komunitas warga, dan pengamat sosial perkotaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI