Pengantar:
Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dini guna mencegah berbagai modus kejahatan dan potensi bencana selama libur mudik Lebaran Idul Fitri 1446 H, Katar (Karang Taruna) dapat berperan aktif mendukung keamanan lingkungan RW. Dengan adanya Posko Bersama Anti Tawuran yang sudah ada sejak bulan puasa ramadan, dapat ditingkatkan fungsinya untuk dilanjutkan sebagai Posko Bersama Libur Mudik Lebaran oleh segenap unsur masyarakat dalam bersinergi menjaga lingkungan tetap aman.
Paparan di bawah ini akan membantu memahami modus-modus kejahatan yang sering terjadi serta langkah-langkah antisipasi yang perlu dilakukan.
1. Pencurian Rumah Kosong
Modus Operandi:
- Pelaku memantau rumah yang ditinggal pemilik dalam waktu lama.
- Berpura-pura menjadi petugas servis, kurir, atau tamu untuk mengelabui tetangga.
- Membobol pintu, jendela, atau menggunakan linggis.
Pencegahan:
- Koordinasi dengan warga yang piket ronda memperketat jadwal patroli keamanan.
- Pasang CCTV atau sistem keamanan berbasis aplikasi.
- Warga yang mudik disarankan menitipkan kunci rumah ke tetangga terdekat atau RT/RW.
- Hindari mempublikasikan rencana mudik di media sosial.
2. Pengiriman Narkoba lewat Kurir
Modus Operandi:
- Menggunakan jasa ekspedisi atau kurir untuk mengirim paket berisi narkoba, pakai alamat orang, dan penerima menunggui datangnya kurir (dicegat dan menanyakan apakah ada paket atasnamanya).
- Menyamar sebagai pengirim makanan, suvenir, atau barang pecah belah.
Pencegahan:
- Lakukan pengecekan terhadap paket yang mencurigakan.
- Laporkan segera ke pihak berwajib jika menemukan aktivitas mencurigakan. (orang mencegat kurir di pinggir jalan).
- Karang Taruna dapat bekerja sama dengan kurir lokal untuk meningkatkan kewaspadaan, akan lebih mudah jika ada kawan yang bekerja sebagai kurir.
3. Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor)
Modus Operandi:
- Menggunakan kunci T atau alat pembobol kunci kendaraan.
- Memanfaatkan kelengahan warga saat berkumpul di acara halal bihalal atau sholat Idul Fitri.
Pencegahan:
- Sarankan masyarakat mengunci kendaraan dengan kunci ganda.
- Gunakan kunci pengaman tambahan seperti gembok cakram.
- Parkir kendaraan di tempat yang terang dan terpantau.
- Karang Taruna menambah jadwal keliling/patroli bersama tim ronda malam.
4. Jual Beli Narkoba
Modus Operandi:
- Transaksi dilakukan di tempat-tempat umum yang ramai.
- Memanfaatkan aplikasi pesan instan dengan sistem COD (Cash on Delivery).
Pencegahan:
- Waspadai transaksi yang mencurigakan di lingkungan sekitar.
- Aktifkan sistem pengawasan melalui CCTV yang ada.
- Lakukan sosialisasi bahaya narkoba secara berkala.
5. Gendam atau Hipnotis
Modus Operandi:
- Pelaku mendekati korban dengan dalih menawarkan bantuan atau meminta pertolongan.
- Menggunakan tatapan mata atau sentuhan untuk mempengaruhi korban.
Pencegahan:
- Hindari berbicara terlalu dekat dengan orang yang tidak dikenal.
- Jika merasa ada gelagat aneh, segera tinggalkan lokasi.
- Karang Taruna dapat menyebarkan informasi pencegahan melalui poster atau media sosial.
6. Penipuan
Modus Operandi:
- Penipuan via telepon atau pesan singkat dengan modus keluarga kecelakaan atau butuh bantuan.
- Penipuan berkedok investasi bodong atau undian berhadiah.
Pencegahan:
- Jangan mudah percaya dengan telepon atau pesan yang meminta uang.
- Verifikasi langsung ke pihak keluarga atau instansi terkait.
- Laporkan nomor penipu ke pihak berwajib.
7. Peredaran Uang Palsu
Modus Operandi:
- Pelaku menyebarkan uang palsu saat transaksi di pasar tradisional atau toko kelontong.
- Menyasar penjual yang kurang teliti saat menerima uang.
Pencegahan:
- Sosialisasikan ciri-ciri uang asli melalui kegiatan Karang Taruna saat berkumpul ataupun melalui grup whatsapp/telegram.
- Gunakan alat pendeteksi uang palsu di toko-toko atau minimarket.
- Waspadai pembayaran dalam jumlah besar dengan pecahan yang meragukan.
8. Kolaborasi Karang Taruna dan Tim Keamanan RW
- Tingkatkan kegiatan posko keamanan di titik strategis.
- Patroli rutin dengan melibatkan warga.
- Karang Taruna bekerja sama dengan RT, RW, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Babinpotdirga, Pol PP, FKDM, FKPM.
- Gunakan grup komunikasi seperti WhatsApp/Telegram untuk laporan cepat.
9. Antisipasi Kebakaran Rumah Saat Ditinggal Mudik
Langkah-Langkah Pencegahan:
- Cabut semua peralatan listrik yang tidak digunakan.
- Pastikan tidak ada gas bocor dengan memeriksa regulator dan selang gas.
- Matikan kompor, lilin, atau alat pemanas sebelum meninggalkan rumah.
- Simpan barang mudah terbakar di tempat yang aman.
- Beritahukan kepada tetangga terdekat atau keamanan setempat bahwa rumah ditinggal mudik.
- Gunakan saklar otomatis atau alat pengaman listrik untuk meminimalisir risiko korsleting.
Dengan adanya koordinasi yang baik antara Karang Taruna, tim keamanan RW, masyarakat dan segenap stakeholder, diharapkan lingkungan menjadi lebih aman selama masa mudik Lebaran. Tetap waspada dan segera laporkan ke pihak berwenang jika menemukan aktivitas mencurigakan.
Tetap aman, tetap waspada, dan selamat merayakan Idul Fitri!
* * *
Disampaikan dalam rangka "Perhebat Peran Karang Taruna dalam Cipta Kondisi Lingkungan Aman di Saat Mudik Lebaran" di wilayah Kelurahan Kebon Pala, Makasar, Kota Administrasi Jakarta Timur.
WhatsApp Penting, klik!
Panit BinmasÂ
Kapospol
Bhabinkamtibmas
Babinsa 1
Babinsa 2
BabinpotdirgaÂ
Pol PP
FKDM 1
FKDM 2
FKDM 3
FKDM 4
FKDM 5
FKDM 6
FKDM 7
FKPM
KATAR
Grup WA Silaturahmi Warga Kebon Pala Klik DI SINIÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI