Mohon tunggu...
M Sanantara
M Sanantara Mohon Tunggu... Art Modeling

Metus Hypocrisis et Proditio. Scribere ad velum Falsitatis scindendum.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kenapa Saya Lebih Memilih Kandidat yang Naik Motor

25 Juli 2025   17:35 Diperbarui: 25 Juli 2025   17:39 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Nick Wehrli via Pexels.

Bogor, 25 Juli 2025, 17:11 WIB

*

Wajah langit hari ini tidak biasa---riang dan hangat. Sekilas saya menatap jendela kamar. Perasaan matahari sedang terjaga stabil, namun tidak kentara. Jam seakan melambat. Pikiran. Mimpi. Kenangan. Detak jantung. Notifikasi ponsel saya sepi sejak awal bulan ini. 

Saya menikmati kebiasaan baru saya, membuka grup Whatsapp HR Lintas Daerah. Menyapa senior, rekan, junior---penuh canda tawa dibalut keseriusan. Ada beragam topik dilempar setiap hari. Kali ini, saya menyoroti proses rekrutmen kandidat.

Beberapa waktu yang lalu, muncul pertanyaan sederhana dari salah satu anggota grup:

Kalau kamu ditanya user, lebih pilih punya motor atau mobil?

Kelihatannya sepele. Tapi justru dari hal-hal seperti inilah, karakter manusia bisa memantul lebih jujur dan spontan dibanding interview standar.

Saya menjawab,

Jika saya adalah user, dan harus memilih... saya cenderung memilih kandidat yang menjawab motor.

Kenapa?

Karena motor adalah simbol tahapan, bukan hasil akhir. Ia bergerak tanpa merebut ruang. Lincah tetap bersahabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun