Selingkuh, bagi sebagian dari kita, bukan hanya keputusan yang salah. Tapi kadang merupakan hasil pertemuan getir antara tubuh yang rapuh, cinta yang fana, dan sistem moral yang tak fleksibel. Aku bukan membenarkan. Aku hanya menuliskan:
bahwa di Pulau Bebungaan dan Pulau Pejantan, tak ada yang benar-benar setia, hanya ada yang belum tergoda.
Dan barangkali, itu tak akan berubah, bahkan sampai kita jadi bunga terakhir yang dipetik maut.Â
Karena tak semua bunga ingin dipetik, tapi tak semua tangan bisa menahan hasrat.
**
Tentang penulis:
M Sanantara, lahir di Bogor, 650 SM. Sarjana botani, penikmat dosa, lukisan impresionisme, dan berpuisi di mana saja, asal bukan di alam kubur.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI