Mohon tunggu...
Viona AyuMahardani
Viona AyuMahardani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahan Bakar Fosil

18 Maret 2022   20:50 Diperbarui: 18 Maret 2022   20:54 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi media.threadless.com via Pinterest

Bahan Bakar Fosil 

Bahan bakar fosil merupakan bahan yang memiliki hidrokarbon yang tercipta di dasar tanah dari sisa- sisa tanaman serta hewan yang mati yang diekstraksi serta terbakar manusia buat membebaskan tenaga buat digunakan. Bahan bakar fosil utama merupakan batu bara, minyak bumi serta gas alam, yang diekstraksi oleh manusia lewat penambangan serta pengeboran. Bahan bakar fosil bisa terbakar buat sediakan panas buat digunakan secara langsung( misalnya buat memasak), buat mesin tenaga( semacam mesin pembakaran internal di kendaraan bermotor), ataupun buat menciptakan listrik.

Asal utama bahan bakar fosil merupakan dekomposisi anaerobik dari organisme mati yang terkubur, yang memiliki molekul organik yang terbuat dalam fotosintesis kuno. Transisi dari bahan sumber ini ke bahan bakar fosil berkarbon besar umumnya memerlukan proses geologis sepanjang jutaan tahun, terkadang lebih dari 650 juta tahun.

Bahan bakar fosil bisa diganti jadi bahan kimia lain ataupun turunannya oleh industri penyulingan serta kimia. Bahan bakar fosil olahan yang universal digunakan tercantum minyak tanah, bensin serta propana, serta bahan kimia universal tercantum sebagian besar plastik serta bahan kimia pertanian semacam pupuk serta pestisida. Per tahun 2018, sumber tenaga primer utama dunia terdiri dari minyak bumi( 34%), batu bara( 27%), serta gas alam( 24%), dengan jatah 85% buat bahan bakar fosil dalam mengkonsumsi tenaga primer dunia. Sumber non- fosil antara lain nuklir( 4, 4%), pembangkit listrik tenaga air( 6, 8%), serta sumber tenaga terbarukan yang lain( 4, 0%, tercantum panas bumi, matahari, pasang surut, angin, kayu, serta limbah). Pangsa sumber terbarukan( tercantum biomassa tradisional) dalam total mengkonsumsi tenaga final dunia merupakan 18% pada tahun 2018.

Bahan bakar fosil menimbulkan kehancuran area yang sungguh- sungguh serta konsekuensi negatif langsung pada warga lokal di tiap sesi penggunaannya: ekstraksi, transportasi serta mengkonsumsi bahan bakar. Yang sangat signifikan, pembakaran bahan bakar fosil menciptakan dekat 35 miliyar ton( 35 gigaton) karbon dioksida( CO2) per tahun, ataupun dekat 89% dari segala emisi karbon dioksida. Proses natural di Bumi( mayoritas lewat penyerapan oleh laut) cuma bisa meresap sebagian kecil dari jumlah ini, oleh sebab itu terdapat kenaikan bersih bermilyar ton karbon dioksida suasana per tahun. Karbon dioksida merupakan gas rumah cermin yang tingkatkan style radiasi, sehingga bahan bakar fosil ialah sumber utama emisi gas rumah cermin yang menimbulkan pemanasan global serta pengasaman laut. Tidak hanya itu, sebagian besar kematian akibat polusi hawa diakibatkan oleh produk pembakaran bahan bakar fosil: diperkirakan kalau polusi ini menelan bayaran lebih dari 3% dari PDB global, serta penghentian pemakaian bahan bakar fosil hendak menyelamatkan 3, 6 juta jiwa tiap tahun.

Pengakuan krisis hawa, polusi serta akibat negatif yang lain yang diakibatkan oleh bahan bakar fosil sudah menimbulkan transisi kebijakan yang meluas serta gerakan aktivis yang berfokus pada penghentian penggunaannya demi tenaga terbarukan. Tetapi, sebab industri bahan bakar fosil sangat berarti untuk ekonomi global serta secara historis disubsidi besar- besaran, transisi ini diperkirakan hendak mempunyai akibat ekonomi yang signifikan. Banyak pemangku kepentingan berkomentar kalau pergantian ini butuh jadi transisi yang adil serta membuat kebijakan yang menanggulangi peninggalan industri bahan bakar fosil yang terdampar. Kebijakan internasional, berbentuk Tujuan Pembangunan Berkepanjangan 7: Tenaga yang Terjangkau serta Bersih, Tujuan Pembangunan Berkepanjangan 13: Aksi Hawa serta Perjanjian Hawa Paris, dirancang buat memfasilitasi transisi ini di tingkatan global. Pada tahun 2021, Tubuh Tenaga Internasional merumuskan kalau tidak terdapat proyek ekstraksi bahan bakar fosil baru yang bisa dibuka bila ekonomi global serta warga mau menjauhi akibat terburuk pergantian hawa serta penuhi tujuan internasional buat mitigasi pergantian hawa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun