Mohon tunggu...
Mahansa Sinulingga
Mahansa Sinulingga Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis yang tinggal di Bekasi dan bekerja di Jakarta.

Ikuti saya di blog mahansa.wordpress.com dan Twitter @mahansa.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Memilih Akses Internet di Jepang

13 Agustus 2015   08:39 Diperbarui: 4 April 2017   18:11 3811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal Juli kemarin, aku dan keluarga kecilku liburan ke Jepang. Ada banyak cerita menarik yang bisa dibagikan. Mungkin agak melompat-lompat—kali ini aku cerita tentang memilih akses Internet. Berikutnya, aku akan cerita tentang pengalaman selama perjalanan singkat 4 hari tersebut. Semoga cukup punya semangat dan kesempatan untuk menuliskannya. Enjoy...

---

[caption caption="Wifi pinjaman dari Japan Wireless."][/caption]

Jalan-jalan ke luar negeri tapi nggak narsis di social media? Ngeri kali. Tapi, nggaklah. Aku nggak senajis itu, hahaha. Cuma memang gara-gara pengen narsis di social media, salah satu hal yang wajib dipersiapkan sebelum keluar negeri sekarang adalah akses internet. Rasanya ada yang kurang jika tidak memiliki akses Internet.

Bukan untuk gaya-gayaan. Alasan paling sederhana, kita semua sekarang umumnya menenteng ponsel cerdas. Nah, ponsel paling cerdas pun mendadak blo'on jika tidak punya akses Internet.

Saat liburan ke Jepang awal Juli kemarin, aku punya alasan lain yang lebih sahih harus punya akses Internet ketimbang sekadar agar bisa narsis di social media. Kendala bahasa jelas membuat aku harus mudah mengakses kamus atau sumber-sumber informasi lain yang sewaktu-waktu dibutuhkan. Selain itu, yang paling penting adalah akses Google Maps.

Ya, untuk mereka yang bepergian sendiri (tanpa menggunakan jasa pemandu/biro perjalanan wisata), Google Maps menjadi aplikasi wajib untuk navigasi.

Selain itu, setelah dicoba-coba, ternyata dengan Google Maps aku tak perlu repot membawa-bawa peta kereta api untuk kota-kota besar di Jepang seperti Tokyo atau Osaka. Misalkan aku mau pergi dari Shibuya ke Odaiba. Cukup pilih Directions, masukkan informasi tempat asal dan tujuan, lalu pilih moda transportasi yang diinginkan (jalan kaki, naik mobil, atau naik kereta). Maps akan otomatis mencarikan rute yang harus dilalui. Untuk kereta, langsung muncul informasi jalur-jalur kereta mana saja yang menghubungkan kedua lokasi--termasuk kalau harus transfer, perkiraan waktu tempat, sampai biaya yang harus dikeluarkan. Informasinya cukup detil, termasuk misalnya jika untuk transfer kereta harus berpindah stasiun, akan ada pula informasi berapa jauh harus jalan kaki. Oya, bahkan informasi kereta yang dinaiki ada di platform (peron) berapa juga ada. Singkatnya, informasinya benar-benar lengkap.

Hal ini terbukti kemudian, betapa kami tidak kesulitan untuk menjelajahi Tokyo dengan kereta. Kalaupun ada sedikit masalah, itu barangkali karena tidak disebutkan kalau hendak ke suatu tempat sebaiknya harus keluar lewat pintu yang mana--mengingat sebuah stasiun bisa memiliki lebih dari satu pintu keluar dan masing-masing menuju ke arah yang berbeda-beda. Makanya, waktu mau ke Kuil Sensoji di Asakusa, sempat bingung juga harus jalan ke arah mana dari pintu keluar.

Nah, kembali pada Google Maps, aplikasi ini hanya bisa berfungsi kalau ada akses internet. Memang, ada fitur untuk menyimpan data secara offline, tapi sangat terbatas sehingga lebih baik tentu saja punya akses internet.

[caption caption="Isi paket yang dikirim terdiri dari charger, wifi/modem, dan power bank. Di belakangnya adalah voucer untuk mengambil paket di kantor pos."]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun