Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Aladin Rumah Adat Sulawesi Tenggara Berantakan di Pusat Promosi Daerah

18 Februari 2015   05:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:00 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_351687" align="aligncenter" width="480" caption="Gerbang P2ID Sultra di Kendari yang berantakan puluhan tahun ditelantarkan/Ft: Mahaji Noesa"][/caption]

Sebanyak 4 duplikasi rumah adat di tengah kawasan Pusat Promosi dan Informasi Daerah (P2ID) Sulawesi Tenggara (Sultra) di kecamatan Kadia, kota Kendari, ibukota provinsi Sultra kini Atap, Lantai, dan Dindingnya (Aladin) sudah lebih 10 tahun dibiarkan rusak tak terurus.

Rumah-rumah adat tersebut, masing-masing rumah adat kabupaten Buton yang dibuat mirip dengan rumah adat yang terdapat dalam Benteng Keraton Wolio, dilengkapi dengan duplikasi tiang bendera. Kondisinya hingga Selasa (17/02/2015) siang dinding-dindingnya terlihat kusam dengan cat-cat yang meluntur. Papan penanda di depannya sebagai Pusat Promosi dan Informasi kabupaten Buton rusak berantakan, seperti kondisi tulisan lampu asesori Banimo Koro Sumanamo Lipu di bubungan rumah.

Sekalipun terlihat ada yang menjadikan tempat tinggal di samping bangunan, namun sejumlah bagian plafon serta jeruji terlihat rusak tercabik-cabik, dan belukar yang tumbuh mengelilingi halaman mengesankan lokasi cukup lama tak terurus.

[caption id="attachment_351689" align="aligncenter" width="480" caption="Rumah adat Buton yang tak terurus di kawasan P2ID Sultra/Ft: Mahaji Noesa"]

1424184967364783102
1424184967364783102
[/caption]

[caption id="attachment_351690" align="aligncenter" width="480" caption="Rumah adat Kendari sebagian besar dinding pembatas dan plafon teras rusak/Ft: Mahaji Noesa"]

1424185080552401033
1424185080552401033
[/caption]

Kemudian rumah adat kabupaten Muna di arah timurnya juga tampak kusam. Pintu naik ke lantai 2 dihempang pagar pembatas penanda tidak boleh masuk. Dua ekor anjing Selasa siang terlihat tidur-tiduran sebagai penjaga di depan pintu tergembok ruang lantai 2 yang di atasnya tertulis Muna Tempo Dulu dan Sekarang.

Terlihat ada kegiatan sejumlah oknum berpakaian dinas PNS di bangunan bagian belakang lantai pertama. Seseorang diantaranya menjelaskan, tempat tersebut dimanfaatkan sebagai Kantor Perwakilan Pemerintah Kabupaten Muna di Kendari. Sejumlah jejeran jemuran pakaian di sayapbangunan menandakan juga ada ruang di rumah adat Muna ini dimanfaatkan sebagai rumah tempat tinggal keluarga.

Sama seperti kondisi rumah adat kabupaten Kendari serta rumah adat kabupaten Kolaka di arah barat, banyak bagian Aladin-nya yang terlihat sudah lama rusak tak pernah diperbaiki. Kecuali rumah adat Kolaka, menurut salah seorang anggota keluarga yang menghuni rumah tersebut, bagian atapnya yang rusak baru saja diganti oleh Pemkab Kolaka.

[caption id="attachment_351692" align="aligncenter" width="480" caption="Pemkab Kolaka telah mengganti atap Rumah adat Kolaka di P2ID Sultra/Ft: Mahaji Noesa"]

14241852661397239619
14241852661397239619
[/caption]

[caption id="attachment_351696" align="aligncenter" width="480" caption="Rumah adat Muna dilarang masuk ke lantai 2/Ft: Mahaji Noesa"]

14241854111321612335
14241854111321612335
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun