Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beras Murah di Pasar Tradisional Aeng Toa

12 Januari 2012   13:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:58 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika harga jual beras konsumsi di pasaran Kota Makassar saat ini terendah dalam kisaran Rp 6.000 hingga Rp 6.500 seliter, di Pasar Aeng masih dijual antara Rp 5.600 hingga Rp 5.800 seliter.

[caption id="attachment_155215" align="alignright" width="403" caption="Jual beli di Pasar Tradisional Aeng, Galesong Utara, Takalar/Ft: Mahaji Noesa"][/caption]

Sejumlah penjual beras eceran di Pasar Aeng menyatakan, beberapa Minggu terakhir pasar ini selalu ramai dikunjungi khususnya oleh pembeli beras dari arah Kota Makassar.

Dg.Mina, salah seorang ibu parubaya penjual beras eceran di Pasar Aeng mengaku, sudah lebih dari empat kali hari pasar, berasnya ludes terjual. Dia menjual antara 150 sampai 200 liter beras sekali pasar. Padahal harga jual beras yang pada bulan Nopember 2011 masih antara Rp 5.000 hingga Rp 5.200 seliter, kini beras sejenis sudah dijual dengan harga Rp 5.800 seliter.

Terdapat sejumlah penjual beras eceran yang menempati bagian lodz depan Pasar Aeng maupun di pintu masuk bagian utara. Beras yang dijual para penjual beras di Pasar Aeng, diakui, umumnya merupakan hasil dari persawahan petani wilayah Kabupaten Takalar dan sekitarnya.

[caption id="attachment_155216" align="alignleft" width="300" caption="Beginilah penjual ikan di Pasar Trasional Aeng/Ft: Mahaji Noesa"]

13263727922017243167
13263727922017243167
[/caption]

‘’Sejak tiga tahun lalu saya langganan membeli beras di Pasar Aeng ini,’’ kata Umar ditemani istrinya, yang baru saja membeli 50 liter beras Kamis pagi (12/01/2012) di Pasar Aeng.

Warga dari Kecamatan Mariso Kota Makassar tersebut mengaku mengonsumsi beras untuk kebutuhan keluarganya sampai 120 liter sebulan. ‘’Harga jual beras di Pasar Aeng selama ini selalu lebih murah dibandingkan dengan harga jual beras sejenis di Kota Makassar. Bedanya,bervariasi antara Rp 200 hingga Rp 400 seliter,’’ jelas Umar. Pasar Aeng hanya berjarak sekitar 6 km dari tempat mukim Umar di Kecamatan Mariso.

Pasar Aeng merupakan salah satu pasar tradisional yang ada di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Lokasi pasar ini berbatasan langsung dengan wilayah Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate, arah selatan Kota Makassar. Tak heran jika banyak warga yang bermukim di arah selatan Kota Makassar, seperti dari Kecamatan Mariso, Kecamatan Rappocini dan Kecamatan Tamalate, banyak yang datang berbelanja pada hari Pasar Aeng.

[caption id="attachment_155217" align="alignright" width="300" caption="Pangkas rambut di Pasar Tradisional Aeng/Ft: Mahaji Noesa"]

13263729561400399895
13263729561400399895
[/caption]

Umumnya warga Kota Makassar yang datang berbelanja ke Pasar Aeng menggunakan kendaraan pribadi berupa mobil atau sepeda motor. Soalnya, sampai saat ini belum tersedia jalur Angkutan Kota (Angkot) ‘Petepete’ dari dari pusat Kota Makassar ke Kelurahan Barombong. Tak heran jika banyak yang menyebut Kelurahan Barombong masih merupakan wilayah Kota Makassar yang masih terisolasi. Jalur Angkot untuk penumpang umum jenis ‘Petepete’ yang tersedia baru dari Kota Sungguminasa, ibukota Kabupaten Gowa ke wilayah Kelurahan Barombong yang berbatasan langsung dengan Pasar Aeng.

Sebagai pasar tradisional, suasana Pasar Aeng benar-benar masih terasa sebagai pasar rakyat. Tawar menawar masih mewarnai jual beli di pasar ini. Di sana-sini hygenitas lingkungan pasar belum terjaga. Barang dagangan berupa hasil pertanian dan perikanan milik rakyat sekitar yang mendominasi pasar ini masih banyak yang dijajakan atau dihampar di atas tanah.

Namun lantaran lokasinya yang berimpit dengan Kota Makassar, Pasar Aeng yang cuma berlangsung hari Senin dan hari Kamis setiap minggunya, saat ini diminati sebagai tempat berbelanja oleh banyak warga Kota Makassar. Apalagi harga buah-buahan, sayur-mayur serta berbagai hasil pertanian lainnya, termasuk hasil tangkapan ikan nelayan dari pesisir Pantai Takalar yang dijual di Pasar Aeng selalu lebih murah dibandingkan dengan barang sejenis yang dijual di pasar-pasar dalam Kota Makassar.

Seperti halnya pasar-pasar tradisional di sejumlah pedalaman Provinsi Sulawesi Selatan, suasana Pasar Aeng benar-benar masih menunjukkan ciri sebagai pasar kampung. Selain masih memanfaatkan hamparan tanah di bawah langit terbuka dalam melakukan aktivitas jual beli, juga jenis komoditas jualan sangat khas pedesaan. Hari-hari pasar pun selalu terlihat dijadikan sebagai waktu untuk bertatap muka antarsesama warga kampung-kampung sekitar.

[caption id="attachment_155218" align="alignleft" width="300" caption="Hamparan buah pisang di Pasar Aeng/Ft: Mahaji Noesa "]

13263730811448756220
13263730811448756220
[/caption]

‘’Saya sering berkunjung pada pagi hari pada waktu berlangsung Pasar Aeng. Suasananya seperti pasar-pasar kampung saat masa kecil sayadi wilayah pegunungan Kabupaten Enrekang,’’ aku Hamzah (52 th), seorang pengusaha yang bermukim Jl. Cendrawasih, Kota Makassar.

Lokasi Pasar Aeng di Desa Aeng Toa, Galesong Utara, Kabupaten Takalar, berbatasan langsung dengan wilayah di bagian selatan Kota Makassar ini, tentu saja, juga pantas diperhitungkan oleh Pemprov Sulawesi Selatan yang kini berkeinginan melestarikan pasar-pasar tradisional dalam tampilan penataan dan managemen sebagai Pasar Tradisional Modern.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun