Secara khusus  Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun menyatakan bahwa kantong plastik atau kresek ini merupakan hasil daur ulang plastik. BPOM menuliskan: "Plastik daur ulang tersebut umumnya berasal dari limbah wadah bekas produk pangan, bahan kimia, pestisida, kotoran hewan atau manusia, dan lainnya.Â
Dalam proses pembuatan juga menggunakan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan." Karena plastik punya zat berbahaya, zat itu dapat berpindah pada makanan yang disimpan di dalamnya, khususnya makanan panas termasuk juga pada daging.Â
Menurut Novita Endang Fitriyani, S.KM., M.Kes (Epid) dosen  STIKes Ibnu Sina Ajibarang  sebagai koordinator pengabdian masyarakat  menjelaskan,Jika daging telah terkontaminasi timbal dari kantong plastik dan dikonsumsi dalam jangka panjang, dapat menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan dapat menimbulkan kanker.
Dari kesadaran inilah STIKes Ibnu Sina Ajibarang,menurut Pembantu I Bidang  Akademik ini  ikut terpanggil untuk ikut serta melestarikan alam menyelamtkan bumi sebisa mungkin.
Misalnya dalam ikut serta peyelenggaraan kepanitiaan Idul Adha di Masjid Nurul Huda, Grumbul Jenawi, Desa Sokawera Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas 11 Agustus 2019 lalu , telah ikut berkiprah di kepanitiaan yang sangat membantu warga.
Dengan memberikan bantuan dua ekor kambing dan ikut serta dalam proses pembungkusan dan distribusi ke warga yang berhak menerimanya.
Meskipun tergolong Perguruan Tinggi baru, STIKes Ibnu Sina telah memiliki kepedulian yang nyata dalam kiprahnya menjaga kelestarian alam, menyelamatkan bumi sesuai visi dan misinya.
Maka yang telah dilakukan kemarin oleh sepuluh mahasiswa dari prodi D3 Analis Farmasi dan Makanan dibantu Prodi S1 Farmasi  dan staf  Humas STIKes Ibnu Sina memberikan penyuluhan tentang bagaimana cara membuat pembungkus yang aman dan ramah lingkungan tidak merusak bumi dengan menggunakan daun jati sebagai pengganti kantong plastik kresek. Untuk menjamin kelancarannya  sebelum diterjunkan  mereka sudah diberikan pembeakalan  sebelumnya oleh Novita Endang Fitriyani, S.KM., M.Kes (Epid) dosen  STIKes Ibnu Sina Ajibarang  sebagai koordinator pengabdian masyaraka desa setempat.
Lebih jauh dijelaskan,upaya ini juga sebagai manifestasi kepedulian kampus untuk memberikan keteladanan dalam penyelamatan bumi serta pencerahan warga masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian bumi di wilayah sekitarnya.
Di sisi lain fenomena Kampus sebagai Menara gading yang menjulang  dan ekslusif hingga  tak tersentuh oleh masyarakat sekitarnya, kini mulai pupus ditelan perubahan.Â