Mohon tunggu...
Magriza Apriansyah
Magriza Apriansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penggerak

Bergerak sebagai pemerhati beberapa kebijakan dan fenomena dilihat dari sisi filsafat, hukum, sosial dan antropologi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Masih Perlukah Karier Spesialis?

10 November 2022   19:05 Diperbarui: 10 November 2022   19:10 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karier spesialis mengikuti perkembangan masa kini, dengan alasan karier sepesialis mengikuti perkembangan masa kini tentang sebuah keahlian dan suatu permasalahan yang muncul dimana banyak sekali permasalahan yang muncul seiring jaman dan kita tidak bisa diam ataupun menolak hal tersebut yang menimbulkan kerugian. 

Karier spesialis menjawab tantangan dan perkembangan masa kini yang begitu cepat kita banyak melihat beberapa karier spesialis yang muncul dalam sebuah instansi, lembaga dan organisasi baik di dalam pemerintah maupun di luar pemerintah. 

Dengan contoh pada jaman ini banyak sekali masalah yang muncul di dunia maya atau internet tentang kejahatan (tindak pidana) yang mungkin pada saat itu sulit sekali dicari pelaku dan cara pembuktiannya, maka dengan contoh sebuah institusi negara yaitu Kepolisian Republik Indonesia membuat polisi cyber untuk menyelesaikan semua permasalahan dan tindak pidana yang ada di dunia maya atau internet. 

Sehingga karier spesialis untuk mengikuti perkembangan jaman dan menutup segala celah yang menimbulkan faktor jangka panjang tentang kemajuan dunia.

Karier spesialis sebagai jembatan dunia baru dan perubahan, dimana karier spesialis membentuk sebuah terobosan-terobosan yang mungkin wajar pada hari ini yang membentuk sebuah kebudayaan baru atau dunia baru dan perubahan dunia yang lebih cepat. 

Mungkin terjadinya revolusi industri tidak jauh dari para karier spesialis yang membentuk dan menciptakan sebuah penemuan dalam rangka mempermudah kehidupan manusia. Hari ini para pakar IT yang terkhususkan pemrogaman yang membuat aplikasi yang mempermudah kehidupan manusia contoh Gojek, Dana dll. hal tersebut tidak bisa jauh oleh karier spesialis yang membentuk sebuah kemajuan dalam rangka jembatan dunia baru dan perubahan yang signifikan.

Karier spesialis membentuk pakar intelek dan kritis pada bidangnya, hal tersebut tidak bisa dijauhkan dari keahlian khusus yang terbentuk dari karier spesialis sehingga membentuk sebuah jaringan baru tentang pakar intelek dan kritis yang ada pada bidangnya. 

Karena pada saat ini ketika kebebasan berpendapat mulai digaungkan maka membentuk gelembung-gelembung pasar bebas bicara, hal tersebut memberikan pengaruh atau dampak karena beberapa permasalahan diberi pendapat oleh seseorang yang bukan pada bidangnya dapat memperburuk keadaan. Sehingga karier spesialis membentuk pakar intelek yang bkritis pada bidangnya dalam rangka tidak memberikan kerancuan pada setiap permasalahan.

Namun beberapa hal yang dapat di pertanyakan ulang tentang karier spesialis dalam rangka menjawab "masih relevankah karier spesialis ada ?" seperti karier spesialis yang mungkin mahal dalam mendapatkan keahliannya tersebut atau biaya pendidikan yang mahal sehingga beberapa orang belum dapat menikmati karier spesialis tersebut. 

Karena pada kenyataaanya di Indonesia sendiri mendapatkan karier spesialis dengan metode keprofesian masih mahal sekali dijangkau oleh akar rumput. 

Selanjutnya karier spesialis membentuk pengkultusan yang terlalu besar kepada sebuah profesi sehingga proses pendidikan yang tidak melalui metode keprofesian dinilai tidak mampu menjawab tantangan dan permasalahan. Karier spesialis pula menciptakan jurang antara si kaya dan si miskin karena kembali lagi pendidikan keprofesian begitu mahal di dapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun